Otomania.com - Puluhan truk sampah menumpuk dan terhambat melakukan aktivitas pembuangan sampah.
Hal ini menyusul demo warga Kampung Tambakdono, Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Pakal, Jatim.
Mereka menutup akses ke tempat pembuangan akhir (TPA) Benowo (22/6/2018).
"Sejak pukul 07.00 tadi teman-teman yang berangkat pertama tertahan. Ini baru bisa bergerak setelah demo warga berakhir pukul 09.00 wib," ucap Agus, salah satu driver truk sampah.
Melansir dari SURYA.co.id, sampai saat ini lebih dari 50 truk antre menuju TPA Benowo.
(BACA JUGA: Jumlah Soal Tes Psikologi Buat Baru dan Perpanjang SIM Beda, Tapi Waktunya Sama Cuma 15 Menit)
Mereka antre mengular satu per satu setelah massa yang didominasi ibu-ibu unjuk rasa menuntut aliran air bersih ke kampung mereka.
Petugas di TPA Benowo menyebutkan setiap hari ada setidaknya 150 truk yang keluar masuk di TPA Benowo.
Mengangkut sampah dari seluruh Surabaya untuk dibuang dan diolah di TPA Benowo.
Namun para pengangkut sampah itu kaget karena mereka tak bisa masuk ke TPA.
Sekitar seratus warga sudah menghadang truk-truk ini.
(BACA JUGA: Jangan Minta Maaf Atau Marah Kalau Terlibat Kecelakaan, Paling Benar Saling Tukar Informasi)
Blokir TPA Benowo ini sebagai bentuk kekecewaan warga karena setiap hari mereka tak bisa mendapat aliran air PDAM.
Keberadaan TPA Benowo seharusnya memberi kompensasi kepada warga dengan mengalirnya air PDAM.
Sebelum ada PDAM, warga mengambil air ke telaga dan sumber air.
Sejak 2004 karena ada proyek TPA Benowo warga berhak atas aliran PDAM.
Namun saat ini PDAM mampet. Puncaknya Lebaran Idul Fitri saat warga sangat perlu air.