Otomania.com - Sejumlah pemotor yang tak tertib berhamburan saat tahu Polres Mojokerto datang menggelar operasi besar-besaran Cipta kondisi, Sabtu (2/6/18) Malam.
Puluhan pemotor kocar-kacir hingga menaiki trotoar agar bisa meloloskan diri dari razia petugas.
Kebanyakan anggota kumpulan motor itu mengendarai motor tidak standar.
Motornya rata-rata telah dimodifikasi. Bahkan ada juga motor terondol alias protolan alias tanpa kelengkapan.
(BACA JUGA: Bikin Jengkel, Konvoi Sahur On The Road Tejaring Razia Terbukti Bawa Golok Buat Tawuran)
Rata-rata motor tersebut memakai knalpot racing sehingga suaranya keras begitu berisik.
Pengendaranya tanpa helm dan lampu belakang motor pun redup.
Ironisnya rata-rata anggota gerombolan motor itu berusia adalah remaja bahkan ada juga pelajar.
Kasatlantas Polres Mojokerto AKP Bobby M Zulfikar sempat memeriksa sejumlah motor milik remaja yang kedapatan nongkrong di pinggir jalan raya Mojosari.
(BACA JUGA: Sering Palak Rp 10 Ribu Bermodus Dana Lingkungan Ke Pengemudi Mobil di Thamrin City, Tiga Pria Diringkus Polisi)
Dia bersama anggotanya melakukan penggeledahan menyeluruh hingga pada jok motor sekaligus memeriksa kartu identitasnya.
"Kami melakukan teguran terhadap yang bersangkutan agar memperhatikan kelengkapan standar motornya supaya safety riding," ujarnya.
Pemeriksaan terhadap para anak muda gerombolan pemotor itupun kembali dilakukan.
Meski tidak menemukan benda-benda mencurigakan yang melanggar hukum operasi Cipta Kondisi ini setidaknya dapat menjaga kondisi keamanan dan memanimalisir tindak kriminal di jalanan.
(BACA JUGA: Ini Komentar Bos Lamborghini Soal Livery di Ducati Alma Pramac Racing Yang Berubah Dalam Sehari)
Operasi Cipkon besar-besaran itu merupakan gabungan dari sejumlah instansi mulai dari anggota Polres Mojokerto, TNI, Satpol PP dan Dishub Kabupaten Mojokerto.