Setelah Video Viral Kejadian di GT Kapuk, PT Jasa Marga Minta Maaf Akui Petugasnya Tak Jalankan SOP

Ditta Aditya Pratama - Jumat, 1 Juni 2018 | 10:28 WIB

Viral pengguna jalan tol yang kesal terhadap pelayanan petugas PT Jasa Marga (Ditta Aditya Pratama - )

Otomania.com - Beberapa waktu lalu viral video pengguna jalan yang kecewa dengan pelayanan pegawai PT Jasa Marga (persero) saat hendak top up kartu e-toll di gerbang tol.

Akhirnya setelah beberapa hari, PT Jasa Marga meminta maaf terkait dengan kejadian seperti di video yang beredar.

"Dapat kami jelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi di Gerbang Tol (GT) Kapuk pada Minggu (27/5/2017) pukul 01.50 WIB," kata AVP Corporate Communication PT Jasa Marga, Dwimawan Heru di Jakarta, Jumat (1/6/2018).

Saat itu, terjadi perdebatan akibat seorang pengguna jalan tol yang ingin melakukan top up (isi ulang) uang elektronik di Gardu nomor 13, GT Kapuk.

(BACA JUGA: Cobain Biar Enggak Bosan Lewat Pantura, Mudik Lebaran Jalur Pansela Suguhkan Pemandangan Terhubung Dari Banten-Banyuwangi)

Kondisi mesin top up ketika itu sedang mengalami offline dan tidak dapat digunakan dari pukul 01.40 hingga pukul 02.45 WIB.

"Kami telah melakukan penelusuran di lapangan dan sampai pada kesimpulan Petugas Pengumpul Tol tidak melakukan SOP yang ditetapkan, dimana jika top up tunai sedang offline," paparnya.

"Seharusnya Petugas mengarahkan pengguna jalan menepikan kendaraan dan mengajak pengguna jalan ke kantor gerbang untuk melakukan top up dengan mesin EDC yang ada di kantor gerbang," ujarnya menambahkan.

Oleh karena itu, pihaknya telah memberikan pembinaan terhadap Petugas Pengumpul Tol tersebut, dengan harapan kejadian serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.

(BACA JUGA: Antisipasi Kemacetan Mudik Lebaran, PT Pertamina Siapkan 200 Motor Yang Disulap Jadi SPBU, Kondisi Darurat Bisa Ditelepon)

Dirinya juga menghimbau agar pengguna jalan tol dapat memastikan kecukupan saldo uang elektronik sebelum memasuki jalan tol.

"Hal ini untuk kenyamanan semua pihak, mengingat top up di gardu berpotensi menambah waktu transaksi dan menimbulkan kepadatan di gerbang tol," katanya.