Otomania.com - Kemacetan jadi makanan sehari-hari buat para pengendara terutama di kota-kota besar.
Bahkan ada kalanya kemacetan membuat kendaraan nyaris tak bergerak, menjadi rutinitas terganggu.
Pertanyaannya, berbahayakah terlalu lama di dalam mobil?
Menanggapi hal ini, Dr. Erna Kusuma Dewi selaku Partimer Instalasi Gawat Darurat (IGD), dari Rumah sakit Hermina Galaxy Bekasi pun angkat bicara.
"Paling sering itu kalau kelamaan di mobil bisa dehidrasi, sebab kurangnya minum," kata Erna di Bekasi.
(BACA JUGA: Sudah Tahu Belum? Ini Alasan Bengkel Poles Mobil Banyak Lampunya)
"Untuk itu dianjurkan bawalah air minum sebanyak mungkin saat menghadapi perjalanan jauh seperti mudik," katanya menambahkan.
Menurutnya, kalau sudah terlalu lama terkena macet, ada baiknya berhenti sejenak untuk meregangkan tangan dan kaki supaya tak terlalu kaku.
Batasi berkendara setiap 3 jam untuk berhenti dan melakukan kegiatan santai.
Matikan AC
Erna mengatakan, AC mobil juga tergolong berbahaya bagi kesehatan, terutama jika menyala pada saat mobil dalam keadaan berhenti lama di tengah kemacetan.
Penyebab utamanya ialah keracunan, dan kondisi mobil yang tertutup rapat menyebabkan sirkulasi udara menjadi tidak berfungsi.
Hal inilah yang kemudian menjadi penumpukan gas karbon monoksida (CO) di dalam mobil.
"Seharusnya ketika macet seperti mudik AC perlu dimatikan, soalnya kalau terlalu lama penumpang bisa menghirup gas monoksida yang membuatnya mudah lemas lantaran sirkulasi udara tidak masuk," tutupnya.
Untuk kemacetan dalam kota mungkin tidak terlalu kelihatan karena arus masih sedikit-sedikit bergerak.
Perhatikan saat menghadapi kemacetan saat mudik nanti di mana arus lalin berhenti dalam waktu lama dan banyak orang enggan mematikan mesin.