Ketahuan mencuri, anak ini di suruh menyiramkan diri dengan oli bekas. Menurut info anak ini yatim piatu.
(BACA JUGA: Nahas, Hafizh Syahrin Kecelakaan Sepeda Jelang MotoGP Spanyol, Ada Beberapa Luka Di Tubuhnya)
Lokasi kejadian: Bengkel Mega Motor Lungguhrejo, Sleman.
Bagi yang mempunyai info lebih detail mohon inbox.
Pemilik video: Dhimaz Ian Ariesta
Video itu kemudian menjadi viral, dan dibagikan oleh sejumlah akun Facebook lainnya.
Mungkin ada baiknya jangan main hakim sendiri, serahkan semua kasus hukum ke pihak berwajib.
Simak foto dan videonya berikut ini:
Lurr tulunggg, nyolong jelas jelas salah, nanging opo kudu koyo ngene hukumane ?? | MANAberita.com — ENTAH apa yang dipikirkan oleh pemilik bengkel sehingga tega menyuruh seorang anak yatim piatu mandi oli karena ketahuan mencuri onderdil bekas. Dalam postingan yang diunggah oleh akun Facebook @Masy Hadi Urc, diketahui kejadian tersebut terjadi di Sleman, Yogyakarta. Anak itu mencuri onderdil bekas karena tidak memiliki uang. Bocah itu tersenyum pedih karena tak dapat membela diri sehingga ikhlas dipaksa mandi oli. Usai menyiram dirigen yang berisi cairan hitam itu, si anak terlihat beberapa kali mengusap matanya yang diduga cairan oli sudah mengenai matanya.@Masy Hadi Urc: ” Meski sudah terlambat kami datang untukmu. Nak, maafkan kami. Kami baru tahu ketika kejadian telah berselang hari. Saya menangis melihatmu pasrah mengguyurkan olie bekas ke kepalamu, tak setahumu kamu terpaksa membahayakan kedua matamu, mungkin olie juga masuk ke telingamu, bahkan sangat mungkin terjilat dan terminum olehmu. Kamu nampak sangat tidak berdaya melakukan penolakan. dan nalar ke anak-anak anmu belum cukup untuk melakukan alasan perlawanan dan pembelaan diri. Kamu terlihat pasrah dan bahkan sambil tersenyum saat dipaksa mengguyurkan olie bekas ke kepalamu, saya sangat mengerti perasaanmu saat itu. Kamu merasa bersalah karena memang telah mengambil onderdil bekas di bengkel itu. Dan sama sekali tidak ada yang peduli padamu karena statusmu yang yatim piatu. Tidak ada orang dewasa di sekitar kejadian itu yang bisa berpikir sedikit waras, mencegah dan membelamu atas ketidak adilan itu. sehebat apa dan sekuat apa penggagas hukuman dengan persekusi ini sehingga tidak ada orang yang bisa mencegahnya. Heran sekali, di Sleman Yogyakarta kok masih ada warga yang mental arogannya berlebihan. Kegoblogan saja tidak cukup untuk seseorang bisa melakukan hal seperti itu. Dibutuhkan arogansi dan sok kuasa, bahkan watak yang cenderung dzolim untuk bisa menghukum anak anak dengan hukuman seperti itu news from @manaberita #sleman #yogyakarta #berita #yatimpiatu #oli #hatinurani
A post shared by ICS InfoCegatanSolo (@ics_infocegatansolo) on