Tak Dijual Bebas, Tapi Jaket Denim Jokowi Bisa Diproduksi Massal Dengan Syarat Ini

Irsyaad Wijaya - Kamis, 12 April 2018 | 08:00 WIB

Gaya Jokowi dengan jaketnya saat turing (Irsyaad Wijaya - )

Otomania.com - Saat touring di Sukabumi, Jawa Barat Minggu (8/4/18) Presiden Joko Widodo berpenampilan nyentrik seperti anak club motor asli.

Salah satu yang menarik mata dan sedang menjadi pembicaraan netizen yakni jaket denim dengan gambar pulau-pulau dan tulisan  Indonesia yang dipakainya. 

Masyarakat banyak yang bertanya, dimana mendapatkan jaket tersebut. 

Tapi sepertinya banyak yang harus kecewa karena jaket denim itu nggak diproduksi massal. 

"Pelayanan kami terhadap desain sesuatu itu sifatnya personal. Jadi kami enggak bisa buat lagi dalam jumlah banyak."  ujar pemilik Never Too Lavish yang juga perancang jaket denim Jokowi, Muhammad Haudy kepada Kompas.com, Rabu (11/4/2018).

(BACA JUGA: Turing Ramai-ramai, Jokowi Pimpin Rombongan Pakai Motor Choppernya)

Desain itu eksklusif hanya untuk Pak Jokowi," sambungnya.

"Kecuali nanti diperbolehkan, karena peminatnya banyak sekali, baru deh kami akan laksanakan itu," kata dia. 

Haudy berpendapat, pesan filosofis pada jaket itu semestinya ditujukan kepada masyarakat Indonesia secara umum, bukan hanya bersifat eksklusif.

jak

Facebook/Presiden Joko Widodo
Peta Indonesia ada di dada jaket Jokowi

Pada bagian depan, seniman menggambar peta Indonesia menggunakan nuansa Merah Putih.

Maknanya, Indonesia adalah negara besar yang memiliki lebih dari 17.000 pulau.

(BACA JUGA: Kenceng Amat, Touring Sukabumi Jokowi Geber Motornya Sampai Segini)

Pada bagian belakang, tersusun kata "Indonesia" melapisi warna dasar merah dan putih.

Setiap huruf dihias dengan beragam gambar yang menunjukkan keberagaman budaya di Indonesia, Misalnya, Tari Saman, kain Sasirangan khas Banjarmasin, wayang kulit, Candi Borobudur hingga budaya di Papua.

"Filosofi konsep ini adalah bendera Merah Putih sebagai bendera Indonesia yang bisa menyatukan belasan ribu pulau dan keberagaman budaya yang ada di Indonesia," ujar Haudy.

"Nah artinya ini bukan gambar macam-macam, ini kan Indonesia. Semuanya tentu berhak mengamini nilai filosofis itu," ujar dia.

Haudy hingga saat ini belum berkomunikasi lagi dengan Presiden Jokowi sehingga ia belum bisa menanyakan apakah jaket dengan desain serupa boleh diproduksi secara massal atau tidak.

(BACA JUGA: Pemuda Yang Kejar Presiden Saat Turing Berharap Jokowi Datang Lagi Ke Pelabuhanratu)

Saat ditanya bagaimana jika ada seniman lain yang membuat jaket dengan desain serupa, Haudy tidak bisa berkomentar.

"Sebenarnya desain itu kan punya Pak Jokowi, haknya ada di beliau. Jadi kalau ada yang menduplikasi, ya saya enggak bisa komentar ya. Soal etika saja sih," kata Haudy.