Cegah Keracunan Dalam Mobil Akibat Korsleting Listrik, Ini Caranya

Irsyaad Wijaya - Senin, 5 Februari 2018 | 17:50 WIB

Mobil Toyota Kijang LGX di pinggir jalan selama dua malam (Irsyaad Wijaya - )

Otomania.com - Beberapa hari lalu, (3/2/2018), dikabarkan adanya kasus kematian akibat keracunan di dalam mobil Toyota Kijang LGX di daerah wisata Kawah Sikidang, Dieng Jawa Tengah.

Kejadian ini diketahui setelah kecurigaan beberapa warga dan petugas jaga yang melihat mobil ini sudah terparkir dan tak pindah posisi selama dua hari.

Setelah warga membuka dengan paksa, ditemukan dua orang tergeletak tak bernyawa atas nama Nurkholis (45) dan Mufidatun (43), warga Desa Karangsari, Kecamatan Bener, Purworejo.

Menurut hasil identifikasi tim medis dari Puskesmas Batur, melalui penuturan Kapolres Banjarnegara AKBP Nona Pricillia Ohei, jika korban meninggal disebabkan keracunan gas karbon di dalam mobil.

Penyebabnya setelah diselidiki akibat konsleting listrik mobil yang menyebabkan kebakaran, dalam dunia medis disebut "trauma inhalasi". Dugaan ini keluar setelah hasil dari penyelidikan tim Inafis.

“Petugas menemukan kunci mobil masih dalam kondisi menyala, dashboard meleleh dan beberapa bagian mobil juga hangus. Kemungkinan korban terjebak dan menghirup asap di dalam mobil yang terkunci,” tuturnya seperti dikutip dari Kompas.com.

(BACA JUGA: Kabar Terakhir Program Kendaraan Emisi Karbon)

Selanjutnya, Kukuh, Kepala Puskesmas Batur 2, mengatakan dari hasil visum ditemukan bekas karbon atau arang pada hidung dan mulut keduanya.

Kejadian seperti ini memang sering kali terjadi karena kebakaran listrik akibat dari kelebihan arus listrik (ampere) dan juga bertemunya dua kutub listrik atau korslet.

Hal yang terjadi ketika arus terlalu besar adalah kabel penghantar panas dan melelehkan insulator luar.