Simak! Ini Alasan Daihatsu Turunkan Tenaga Mesin All New Terios

Irsyaad Wijaya - Sabtu, 13 Januari 2018 | 19:00 WIB

Daihatsu Terios kini dengan ground clearance 220 mm (Irsyaad Wijaya - )

Otomania.com – Tak hanya "konde" ban serep yang ditanggalkan oleh Daihatsu pada All new Terios. Urusan jantung pacu atau mesin pada versi lawasnya juga ikut dicopot.

Mobil yang masuk kelas Low SUV ini menggendong mesin berkode 2NR-VE. Mesin ini serupa dengan yang digunakan oleh Toyota Avanza Veloz an Sienta.

Masih berkapasitas sama yaitu 1.500 cc 1.500cc, 4-silinder segaris DOHC dengan teknologi Dual VVT-i.

Mesin baru yang digunakan mampu menghasilkan tenaga 104 PS di putaran 6.000 rpm dan torsi 13,9 kg.m pada putaran 4.200 rpm.

Ada selisih 5PS dari versi lawasnya yang mampu semburkan tenaga hingga 109PS diputaran 6.000 RPM dan torsi 14,1 kg.m pada putaran 4.000 RPM.

Penurunannya setara 4,9 hp, sementara torsinya berkurang 0,2 kg.m atau 1,96 Nm.

Faisal/GridOto
Mesin 2NR-VE Daihatsu All New Terios

(BACA JUGA: Berniat Test Drive All New Terios di Diler, Ini yang Harus Dilakukan)

Mengenai pertanyaan turunnya tenaga All new Terios ini, pihak Daihatsu memberikan jawaban melalui Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran PT ADM.

Katanya pilihan mesin ini hasil riset dan kesepakatan bersama management Daihatsu. Meski terjadi penurunan, mesin ini diklaim lebih irit 10 hingga 15%.

“Memang benar secara data dengan Terios lama lebih kurang, tetapi kalau kita bandingkan fuel consumption-nya itu lebih baik. Kami menganalisa kebutuhan customer dalam negeri, yang secara pemakaian antara 70-80 persen sehari-hari dalam kota, baru sekitar 10-20 persen dipakai untuk daerah pegunungan untuk membutuhkan power lebih besar,” tutur Amelia, Kamis (11/1/2018).

Alasan itu juga diiyakan oleh Pradipto Sugondo, Research and Development (R&D) Executive Office PT Astra Daihatsu Motor (ADM).

"Mesin baru ini (2NR-VE) meski powernya turun, tapi bisa lebih irit 10 hingga 15% dari kakaknya (Daihatsu Terios sebelumnya),"

(BACA JUGA: Ada yang Baru, Terios Model Lama Tak Tersisa)

“Jadi waktu menentukan kita mau lebih irit atau lebih powerful? Akhirnya diambil kesimpulan, karena pemakaian lebih banyak di kota, lebih baik kita ambil yang lebih irit, di mana power-nya tidak boleh kurang jika dibanding dengan model kompetitor, dengan akselerasi dan performa (nyata) juga bagus,” sambung Amelia.