Otomania.com - Sebagian orang bisa jadi merasa asing mendengar BMW M4. Ini wajar, karena termasuk dalam kategori sportscar yang jarang orang mampu memboyongnya.
Harga yang ditawarkan cukup fantastis, yaitu Rp 2,9 miliar. Bagaimana sensasi duduk di mobil orang kaya ini?
Perlu digarisbawahi dulu, meski versi convertible, tapi sportscar ini menawarkan jok belakang layaknya versi coupe. Hal inilah yang membuatnya jadi menarik.
Namun hal itu pasti menimbulkan pertanyaan, bagaimana kenyamanan dan kepraktisan saat penumpang duduk di jok belakang?
(BACA JUGA: Mengulik BMW M4 Coupe untuk Mengawal MotoGP 2015)
Soal kepraktisan, saat ingin masuk ke baris kedua cukup sulit, karena harus melewati beberapa tahap, apalagi aksesnya sangat terbatas. Pertama, Anda harus merebahkan sandaran jok depan yang sudah diatur secara elektrik.
Selanjutnya, Anda harus menggeser jok depan yang juga sudah elektrik. Beruntungnya, akses tombol cukup mudah karena terletak di samping jok bagian atas.
Ketika sudah melakukan itu semua barulah penumpang dapat masuk ke bagian belakang BMW M4 Convertible.
Kursi di bagian belakang ini mungkin hanya cocok untuk orang dengan tinggi 165 cm. Ketika tester mencoba dengan tinggi 192 cm, terasa sangat sempit sekali, baik legroom atau pun headroom-nya.
Fitur lain yang bisa mengurangi angka ketidaknyamanan tadi, mobil ini memiliki atap yang bisa dibuka secara otomatis, sehingga penumpang berpostur tinggi sekalipun akan merasa nyaman saat atapnya dibuka, tapi tidak untuk kaki.
(BACA JUGA: Fungsionalitas Bagasi BMW X3, Sahabat Kerja Wartawan)
Sementara untuk akomodasi barang terutama bagasi, BMW M4 Convertible sangat terbatas. Karena volume bagasinya terpangkas sebagai tempat penyimpanan atap konvertibelnya ketika dibuka.