Tricky, Berhenti dan Berjalan Lagi di Tanjakan

Irsyaad Wijaya - Kamis, 4 Januari 2018 | 17:31 WIB

Ilustrasi saat berhenti dan melaju kembali ditanjakan (Irsyaad Wijaya - )

Otomania.com - Berkendara di daerah pegunungan dengan kontur jalan menanjak, ditambah dengan situasi yang macet, biasanya jadi momok pengendara. Banyak pengendara yang mundur saat akan melaju lagi.

Momen seperti ini sering terjadi, apalagi untuk mobil jenis manual yang harus menginjak dan melepas kopling bebarengan dengan rem. Lantas bagaimana cara mudah dan benar saat ingin melaju kemabli setelah berhenti di tanjakan?

Berikut tipsnya: pertama, saat melewati tanjakan dengan kondisi lalu lintas padat atau macet gunakan gigi rendah, yaitu 1 (manual) atau L (matik). Tujuannya agar mobil selalu mendapatkan torsi dan tenaga optimal.

(BACA JUGA: Cara Memanaskan Sepeda Motor yang Benar)

Kedua, Jangan melewati tanjakan dengan cara setengah kopling atau menggantung kaki pada kopling.

"Memang cara ini bisa dilakukan, tetapi akan membuat kopling akan cepat panas, bahkan bisa sampai jebol," terang Marcel Kurniawan, Training And Development Manager Real Driving Centre, Jakarta.

Setengah kopling hanya dipakai saat start atau mulai berjalan saja. Pertanyaan lainnya, bagaimana jika terpaksa berhenti di tengah tanjakan?

Setelah mobil berhenti (baik manual atau matik), segera tarik atau tekan rem tangan (hand brake) atau rem parkir (parking brake). Setelah itu, taruh gigi di posisi netral (N) dan angkat kaki dari pedal rem.

Pedal rem yang diinjak dalam waktu lama membuat proses pelepasan panas pada permukaan piringan cakram menjadi tidak merata. Sebab, bagian cakram yang ditekan oleh kampas rem akan kesulitan untuk melepas panas sehingga permukaan cakram menjadi tidak rata.

(BACA JUGA: Mau Inden Toyota Rush? Ini Masa Tunggunya)