Ini Ciri "Teroris" Jalan Raya. Anda Masuk Kriteria?

Donny Apriliananda - Rabu, 15 November 2017 | 18:56 WIB

Motor Melawan Arus Dibiarkan - Pengendara motor melawan arus lalu lintas di Jalan Sultan Iskandar Muda, Jakarta Selatan, Selasa (18/6). Meskipun melanggar aturan dan membahayakan pengguna jalan lain, kondisi ini telah lama berlangsung dan belum ada tindakan tegas dari polisi lalu lintas. (Donny Apriliananda - )

Otomania.com – "Teroris" jalan raya bisa dibilang sebagai penebar teror saat berlalu-lintas. Aktivitasnya egois, tanpa peduli peraturan dan keselamatan orang lain, bahkan dirinya sendiri.

Ibarat kebakaran, aktivitas teroris jalan raya cuma butuh satu sumber lalu menyebar cepat. Maka, kelompok ini biasanya terlihat melakukan kegiatan bergerombol. Mereka akan segan jika melakukan sendirian, kecuali memang sudah bebal.

Apa saja sih yang pernah dilakukannya?

Berita Jakarta (Youtube)
Pengendara sepeda motor hancurkan separator bus Transjakarta

Lawan Arah
Rasanya tidak akan ada yang tunjuk tangan kalau muncul pertanyaan, siapa yang belum pernah lihat kendaraan lawan arah di Indonesia. Bukan cuma sepeda motor yang begitu, tapi juga bajaj, angkot, mobil pribadi, sampai truk.

Mengerikan, sebab lawan arah juga bisa dilakukan di halaman kantor polisi. Teror jenis ini paling umum dan seolah ada pembenaran "harap maklum" karena macet.

Baca: Trotoar Korban Pengendara Buru-buru

Istimewa
Sepeda motor naik ke Jembatan penyeberangan oranga\' data-aligment=

Motor Lewat JPO
Macet memang bikin stres tingkat dewa, namun bukan berarti semua cara bisa dipakai bikin reda. Sempat tenar kelakuan biker yang terjatuh saat ingin melewati jembatan penyebrangan orang (JPO).

Dia terjatuh karena ingin mengikuti "teroris" lainnya yang berhasil memerkosa hak pedestrian di JPO.

KOMPAS.COM/PRAVITA RESTU ADYSTA
Seorang pejalan kaki terjepit di antara pengendara motor yang menggunakan trotoar untuk menghindari kemacetan.