Stigma Diesel dan Keraguan Memilih Varian Mobil

Aris F Harvenda - Rabu, 11 Mei 2016 | 16:02 WIB

(Aris F Harvenda - )

Jakarta, Otomania –Bingung mau pilih mobil bermesin bensin atau diesel? Terlebih saat ini produsen sudah memberikan banyak pilihan varian diesel yang keren. Lantas mana lebih baik?

“Tentu tergantung dari selera masing-masing. Namun ada sisi objektif yang bisa jadi bahan pertimbangan,” ujar Saiful Anwar, Wakil Kepala Bengkel Plaza Toyota Pemuda, Jakarta Timur, kepada KompasOtomotif, Jumat (6/5/2016).

Ada 3 hal penilaian yang bisa jadi rujukan seperti ditulis Autoexpress.co.uk, Jumat (6/5/2016), termasuk kelebihan dan kekurangannya.

Mesin

Diesel punya karakter performa yang mumpuni pada torsi rendah. Hal itu penting untuk melakukan akselerasi terlebih dari posisi diam dan juga ketika hendak mendahului. Saking besarnya torsi terkadang timbul entakan yang tidak semua kalangan suka.

Sedikit kontradiksi dengan mesin bensin. Performa terasa ketika mobil sudah melaju atau berada di putaran mesin atas. Pencapaian kinerja maksimal mesin (tenaga) mudah tercapai.

“Kebanyakan konsumen memilih diesel, tertarik dengan performa di putaran bawah untuk berakselerasi. Berbeda dengan mesin bensin yang mengincar power untuk memacu kecepatan mobil,” tutur Saiful.

Banderol

Diesel modern saat ini sarat akan teknologi terbaru. Pengembangan yang dilakukan menelan investasi yang besar. Tak heran jika banderol yang ditawarakan untuk varian diesel lebih mahal.

Ada beberapa komponen yang membuat harga diesel selangit. Common rail, injektor, turbo diesel serta pompa bahan bakar menjadi penyumbang harga yang mahal. Efisiensi, kepraktisan dan performa tinggi menjadi faktor kunci yang membuat komponen tersebut memiliki peran penting.

Gas buang

Salah satu hal yang juga membuatnya makin diminati adalah minimnya emisi gas buang (CO2) yang dihasilkan oleh mesin diesel modern. Di beberapa negara maju soal gas buang kendaraan jadi keuntungan untuk mengurangi pajak. Tentunya atas dasar dapat mengurangi polusi udara.