Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Viral di Medsos, Pemotor Bawa Peti Mati Susah Payah Lalui Jalan Rusak, Pengunggah Minta Tolong Ke Presiden Jokowi

Parwata - Jumat, 14 Januari 2022 | 08:00 WIB
Tangkapan layar video warga mengangkat peti mati dengan sepeda motor melintasi jalan rusak di Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun
Ho / Tribun Medan
Tangkapan layar video warga mengangkat peti mati dengan sepeda motor melintasi jalan rusak di Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun

Otomania.com - Viral di Medsos, Pemotor Bawa Peti Mati Susah Payah Lalui Jalan Rusak, Pengunggah Minta Tolong Ke Presiden Jokowi.

Beredar di media sosial, sebuah postingan memperlihatkan akses jalan menuju sebuah perkampungan yang kondisinya rusak parah.

Video yang memperlihatkan kondisi jalan rusak tersebut diunggah oleh sebuah akun Facebook.

Unggahan itu memperlihatkan betapa sulitnya melalui jalan sambil mengangkut peti mati dengan menggunakan motor.

Dengan memohon kepada Presiden RI Joko Widodo,  akun pengunggah bernama Lamat Ludin tersebut memberi keterangan bahwa akses masuk ke kampung mereka tidak bisa dilalui mobil.

"Pak Jokowi lihatlah kampung kami, bawa peti matipun susah harus naik motor sejauh 3 km ke Dusun Bulumalando Nagori Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun Sumut," tulisnya.

"Sampai saat ini belum bisa dilalui mobil dan motor, 76 thn Indonesia merdeka," lanjutnya.

Dalan video, terlihat seorang warga yang mengendarai motor bebek mengangkut peti mati yang diikatnya di jok belakang.

Ia melintasi jalan-jalan perkebunan, medan yang dilalui pun masih beralaskan tanah dan hanya cukup dijejaki motor.

Baca Juga: Lelah Selalu Kena PHP, Warga Blokade Akses Menuju Pabrik Gula di Blitar, Pemerintah Turun Tangan

Video ini diunggah dua hari yang lalu tepatnya pada Senin (10/1/22) dan sekitar pukul 11.30 WIB, unggahan ini sudah dibagikan 24 kali dan ditonton 1,8 ribu tayangan.

Menanggapi unggahan warganya, Pangulu Nagori atau kepala desa Dolok Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, Remington Manurung menjelaskan video sulitnya seseorang membawa peti mati di jalan rusak yang ada di wilayahnya.

Pada Rabu (12/1/2022) lalu Pangulu menjelaskan, bahwa kondisi jalan tersebut memang rusak.

Namun pemerintah terus melakukan perbaikan sejak tahun 2002.

"Tahun 2002 itu jalan ke sana itu jalan setapak, dulu kami buat permohonan ke Pemkab Simalungun, ternyata ada masyarakat yang keberatan untuk membebaskan lahannya dipakai menjadi jalan," kata Pangulu.

Lantaran masyarakat setempat keberatan, Pemerintah Nagori kemudian mengalihkan jalan via dusun yang lain.

Namun seiring berjalannya waktu, pada tahun 2005, Pemerintah Nagori kemudian mengajukan listrik masuk desa ke Pemkab Simalungun.

Akses listrik pun terwujud dengan bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang dibangun seiring dengan pembukaan jalan.

Pangulu Manurung menjelaskan, seiring waktu, pemerintah terus memperhatikan akses jalan yang panjangnya mencapai 3,5 km.

Hanya saja, kondisi kontur tanah yang curam di beram jalan menjadi kendala perbaikan.

"Pada tahun 2019 kita sudah bangun jembatan di akses jalan itu dengan biaya APBD sekitar Rp 700 juta lebih," kata Pangulu.

Baca Juga: Jalan Rusak Emak-emak Bertindak, Bersama Warga Sandra Mobil Plat Merah, Hampir Digulingkan

Bahkan dalam proyek pembangunan jembatan permanen sendiri, telah memakan korban jiwa, yaitu kepala tukang.

"Tahun 2020 kita anggarkan untuk rabat beton, namun karena kendala Pandemi Covid-19, kita refocucussing anggaran untuk bansos," jelas Manurung.

"Tahun 2022 inilah kita rencanakan rabat beton sepanjang 200 meter," tambahnya.

Manurung sendiri menyebut, pihaknya sempat berkordinasi dengan PT TPL untuk setidaknya meratakan jalan.

Hanya saja warga menolak karena saat itu musim penghujan.

"Waktu itu mereka (TPL) sudah survey dan bersedia memperbaiki jalan. Tapi karena situasi musim hujan, mereka menolak karena musim hujan," kata Manurung.

Manurung sendiri menyebut pihaknya sangat memperhatikan keluhan warga dengan mengunggah video jalan rusak ke Facebook.

Justru dengan ini diharapkan ada perhatian dari pemerintah atas dan institut terkait.

"Jadi di Buku Malando itu cuma 19 KK. Nah dari ke-19 KK itupun 3 KK di antaranya sudah pindah ke pinggir jalan besar," kata Manurung.

Adapun Lamat Ludin Purba merupakan mantan Camat Raya.

Baca Juga: Warga Cianjur Tanami Pohon di Tengah Jalan, Kepala Desa Diam Tak Berkutik, Ternyata Ini Penyebabnya

Kemudian peti mati yang ada dalam video tersebut ditujukan untuk jenazah adik iparnya.

"Iya Lae dia yang meninggal itu," kata Camat.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Bawa Peti Jenazah, Warga Simalungun Minta Tolong Ke Presiden Jokowi Perbaiki Jalan Ke Kampungnya,

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa