Otomania.com - Penyebab transmisi mobil matic overheat tersebut adalah kebiasaan pengemudi yang suka menahan kendaraan di tanjakan menggunakan pedal gas.
Service Manager bengkel resmi Astra Peugeot Cilandak, Jakarta Selatan, Rafi'i Sinurat mengatakan, kebiasaan pengemudi seperti itu sebainya dihindari.
"Posisi seperti itu bisa membuat transmisi mobil matic cepat panas," kata Rafi'i beberapa waktu lalu.
"Parahnya, transmisi mobil matic bisa jebol kalau terus dilakukan," sambungnya.
Saat memasuki posisi menanjak, sebagian besar bobot mobil condong ke belakang, sehingga muncul gaya dorong untuk mundur.
Sementara itu, ketika tuas transmisi masuk di posisi D (drive), gigi tersebut digunakan untuk membuat mobil maju.
"Dengan maksud menahan pedal gas untuk menjaga posisi mobil, transmisi matic menerima beban besar," terang Rafi'i.
"Komponen girboks seperti planetary gear atau pulley set di CVT berusaha berputar untuk maju tapi ditahan bobot mobil yang mundur," terusnya.
Baca Juga: Bunyi Jedug dari Transmisi Mobil Matic Bikin Jengkel, Pahami Solusinya Sebelum ke Bengkel
Ketika memasuki kondisi tersebut, oli transmisi menghasilkan oil pressure untuk menggerakkan komponen girboks.
Karena geraknya ketahan saat pengemudi menginjak pedal gas untuk menahan mobil di tanjakan, tekanan oli yang dihasilkan jadi berlebih untuk menahan beban.
"Tekanan yang dihasilkan berlebih menciptakan panas yang akhirnya berujung pada overheat," pungkas Rafi'i.