Otomania.com - Technical Support PT NGK Busi Indonesia Diko Oktaviano menjelaskan setidaknya ada beberapa warna yang biasa ditemui pada busi dan menjadi indikator kesehatan mesin.
Warna ini terkadang menandakan adanya masalah pada ruang mesin. Waduh, wajib tahu nih!
"Paling mudah itu warna hitam. Warna ini (hitam) bisa disebabkan dua faktor, pertama karena karbon dan kedua akibat adanya kebocoran oli," ucap Diko.
"Tandanya kalau karbon itu biasanya kering, sementara kalau karena kebocoran itu basah, istilahnya wet carbon fouling dan dry carbon fouling," ujarnya.
Menurut dia, cirinya bila kering ada residu sisa pembakaran yang sebenarnya bisa dengan mudah dibersihkan dengan cara menggeber kendaraan pada RPM tinggi atau high speed.
Sementara, untuk kasus yang busi basah, diklaim sedikit sulit. Penyebabnya ternyata bukan hanya karena kebocoran oli, tapi juga bahan bakar.
"Kalau basah karena oli berarti ada kebocoran. Kalau karena bensin, artinya ada over atau kelebihan bensin pada ruang bakar dan hal ini bikin banyak kotoran menempel yang membuat busi kotor atau deposit," ujar Diko.
Dan untuk busi dengan warna merah bata, biasanya terjadi pengelupasan pada elektroda. Hal ini menurut Diko dikarenakan overheat.
Baca Juga: Busi Iridium Buat Mesin Standar, Cocok Gak Ya? Ini Penjelasan
Masalah ini sebenarnya cukup klasik, overheat rata-rata terjadi karena penggunaan bahan bakar yang tak sesuai kompresi mesin kendaraan, lalu kebiasaan bermain di RPM tinggi.
"Paling sering oktan BBM yang tidak sesuai ya, jadi banyak yang memakai oktan tinggi sehingga menimbulkan overheat pada busi," ucap Diko.
"Bisa juga karena tingkat panas yang berhubungan dengan kesalahan pemilihan spesifikasi busi atau di bawah standar," lanjutnya.
Overheat pada busi juga bisa dikarenakan proses pendinginan atau cooling system pada mobil yang bermasalah.
Coba cek, apa warna busi di mobil kalian?