Jangan Kaget Kalau Piston Mobil Rusak Gara-gara Kesalahan Pemilik Macam Ini, Pihak Produsen Oli Buka Suara

Parwata,Ryan Fasha - Jumat, 15 April 2022 | 09:00 WIB

Bagian Dalam Mesin yang Kotor Berat Karena Oil Sludge (Parwata,Ryan Fasha - )

Otomania.com - Jangan kaget kalau piston mobil rusak gara-gara kesalahan pemilik macam ini, pihak produsen oli buka suara.

Pemilik mobil dianjurkan melakukan penggantian oli mesin secara berkala.

Umumnya, pabrikan menyarankan penggantian oli mesin mobil setiap 10.000 Km sekali.

Pasalnya, pada jangka waktu penggunaan tersebut oli mesin mobil akan menurun kemampuannya.

Lantas, apa jadinya jika oli mesin mobil tidak diganti setelah digunakan melebihi 10.000 Km?

"Kalau oli mesin enggak diganti dan terus dipakai melebihi 10.000 km maka pelumasan sudah buruk," buka D Wahyu Bawono, Business Development Strategist PT Pana Oil Indonesia.

"Kemampuan pelumasan oli yang menurun membuat komponen di dalam mesin tidak terlumasi dengan baik," tambahnya.

Pada kondisi tersebut, komponen yang bergesekan lama kelamaan akan mengalami kerusakan.

Komponen seperti dinding liner silinder, kemudian piston akan mendapat gesekan lebih tinggi.

Baca Juga: Penyebab Munculnya Karat di Mesin Mobil Terbongkar, Ternyata Gara-gara Melakukan Kebiasaan Ini saat Ganti Oli

Selain itu, oli mesin yang terlalu lama dipakai lebih berpotensi membuat sludge.

"Betul, sludge oli mesin akan terbentuk jika memang oli sudah terlalu lama, jadi deposit yang terkandung di dalam oli bikin mudah terbentuknya sludge, jelasnya.

Jadi sebaiknya jika oli mesin hampir atau sudah 10.000 km sebaiknya segera diganti agar mesin tidak bermasalah.