Otomania.com - Toyota HiAce menjadi armada baru untuk angkutan kota (angkot) Mikrotrans di Jakarta.
Namun saat ini stastusnya masih uji coba oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI bersama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
Syafrin Liputo, Kepala Dihub DKI Jakarta, mengatakan untuk saat ini baru hanya satu unit dan pengoperasian dilakukan secara gratis sampai Maret 2021. Hal ini sekaligus untuk melihat tren peminatnya.
"Selama enam bulan berjalan kita uji coba, akan kita pantau dulu bagaimana perkembangannya. Tujuannya tak hanya melihat minat, tapi juga terkait faktor teknis pengoperasiannya," kata Syafrin saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/9/2020).
Dari segi teknis yang dimaksud, menurut Syafrin lebih ke sisi kepraktisan HiAce saat dioperasikan menjadi angkot di dalam kota. Mulai dari segi fleksibilitas, handling, kenyamanan, serta performa.
Selain itu, sebelum menambah armada, pengujian kali ini juga sekaligus menjadi barometer penentuan rute-rute yang cocok untuk dilintasi mikrotrans HiAce. Sementara untuk standarisasi, menurut Syafrin sudah menggunakan air conditioner (AC) serta mengikuti protokol kesehatan.
"Muatan penuh 15, tapi kita batasi terkait Covid jumlahnya hanya 7. Kita lihat selama satu bulan pertama di koridor yang kita coba ini seperti apa, apakah cocok dengan rutenya atau bagimana. Karena ini kan baru, tapi dimensinya lebih besar dari yang biasa," ucap Syafrin.
"Perkembanganya akan kami monitor terus sekaligus kami juga akan memulai pemetaan koridor-koridor mana saja yang cocok untuk HiAce ini. Untuk tren masyarakatnya juga akan kita lihat, apakah cocok dan lainnya," kata dia.
Bila ada yang ingin menjajal layanan mikrotrans HiAce ini bisa langsung menemui di rute Tanah Abang-Kota atau JAK10. HiAce akan melayani sepanjang ruas tersebut dengan 78 titik pemberhentian.
Selain AC, ada juga fasilitas TV layar, APAR, serta CCTV dan DVR. Menurut Syafrin, hal tersebut terkait upaya Pemprov DKI dalam meningkatkan standar minimum pelayanan dari segi transportasi.
"Penambahan unit nantinya setelah evaluasi keluar, atau bisa juga sebelumnya sambil kita lihat lagi tren pemakaian dari masyarakatnya seperti apa," kata Syafrin.