Otomania.com - Pandemi Covid-19 membuat banyak usaha mengalami penuruan omzet bahkan tak sedikit juga yang gulung tikar.
Salah satunya tentu saja di sektor transportasi darat yang beberapa bulan belakangan ini terpaksa banyak perusahaan besar yang harus berdiam di tempat tak beroperasi
Pemilik PO Primajasa Group, H Amir Mahfud atau akrab dipanggil H Aming, mengungkapkan, perusahaannya kehilangan pemasukan Rp 45 miliar setiap bulannya akibat seluruh armadanya berhenti beroperasi.
"Kami hitung setiap bulannya kehilangan pendapatan sedikitnya Rp 45 miliar, akibat tidak beroperasinya armada kami. Semuanya dikandangkan," kata H Aming, saat konferensi pers, di Kota Tasikmalaya, Rabu (3/6/2020).
Baca Juga: Wah Apes, Mau Maling Motor Ternyata Korbannya Lagi Nongkrong Sama Polisi
Ia menyebutkan, total pendapatan kotor itu didapat dari beroperasinya ribuan armada PO Primajasa Group yang melayani berbagai trayek AKAP dan AKDP.
"PO Primajasa Group ini ada beberapa cabang usaha transportasi lagi. Nah, kalau ditotal pandapatan kami yang hilang karena tidak beroperasi itu mencapai Rp 45 miliar setiap bulannya," ujar Aming.
Total armada bus PO Primajasa Group sendiri mencapai 1.500 unit, melayani trayek di provinsi DKI Jakarta, Jabar dan Banten.
Sementara jumlah karyawan mencapai 5.000 orang.
Namun begitu, pihak perusahaan berupaya tetap survive.
Baca Juga: Video: Wanita Petugas SPBU Ditampar Konsumen, Diduga Tak Terima ditegur Menerobos Antrean
Salah satunya adalah mempertahankan seluruh karyawan dan tetap mendapatkan gaji.
"Walau saat ini seluruh armada kami tidak beroperasi akibat dampak wabah Covid-19, kami tetap menjamin 100 persen gaji karyawan yang jumlahnya mencapai 5.000 orang," ujar pengusaha bus asal Tasikmalaya ini.
Artikel ini telah tayang di Tribunjabar.id dengan judul "Satu Bulan Tidak Beroperasi, PO Primajasa Group Kehilangan Pendapatan Sekitar Rp 45 Miliar".