Tahu di Ban Trail Ternyata Rawan Rusak Kalau Motor Jarang Dipakai, Begini Cara Menyimpan yang Benar

Adi Wira Bhre Anggono,Uje - Senin, 11 Mei 2020 | 17:00 WIB

Ban Dunlop Sports D952, pilihan ban aftermarket yang lebih 'tahu' dari ban OEM Honda CRF150 (Adi Wira Bhre Anggono,Uje - )

Otomania.com - Ternyata ban jenis trail bisa gampang rusak kalau motor jarang digunakan.

Di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) seperti sekarang ini membuat banyak pemilik motor trail mengistirahatkan motornya.

Motor trail jadi lebih banyak menganggur karena tidak ada kegiatan trabas atau adventure.

Nah, untuk para pemilik motor trail disarankan punya barang satu ini guna membuat ban motornya tetap awet.

"Disarankan untuk yang belum punya, beli standar paddock khusus untuk motor trail," buka Dennies OT owner bengkel spesialis trail OT Hydographic, dikutip dari GridoOto.com.

"Soalnya ban motor trail kalau tidak dipakai jangan dibiarkan menyentuh keramik atau lantai terus-menerus," ungkapnya.

"Ban motor trail ini sensitif, kalau tidak dipakai ia malah sering hancur sendiri," lanjut Dennies yang buka di daerah Taman Ratu, Jakarta Barat.

"Terutama di area kembangan atau biasa kita sebut tahu," terangnya lagi.

Ban motor biasa pun kalau terus menerus tidak dipakai dan menempel dengan keramik akan kehilangan angin akibat suhu yang turun.

Standar paddock untuk motor trail ini juga tidak terlalu mahal.

"Mulai Rp 200 ribuan sudah dapat kok paddock untuk trail," lanjutnya.

"Kalau tidak ada standar paddock disarankan lakukan pembongkaran dan menyimpan ban dengan cara digantung agar lebih awet," tutupnya.