Mesin Mobil Lebih Aman Terendam Banjir Ketimbang Menerjang, Mistos Atau Fakta?

Indra Aditya - Rabu, 22 Januari 2020 | 09:00 WIB

Toyota Alphard yang Sedang Dilakukan Perbaikan Pasca Banjir di Jakarta. (Indra Aditya - )

Otomania.com - Selalu ada kemungkinan saat mobil terendam banjir, air masuk ke dalam mesin.

Air yang sampai masuk ke dalam mesin mobil akan menimbulkan sejumlah kerusakan setelah terendam banjir.

Tetapi mobil yang terendam banjir saat terparkir cenderung lebih aman dari kerusakan mesin daripada mobil yang terobos banjir.

"Karena mesin dalam posisi tidak aktif, meskipun tetap ada air yang masuk ke ruang bakar melalui air intake," buka Sarudin, Kepala Bengkel Astrido Daihatsu Kebon Jeruk dikutip dari GridOto.com.

Kondisi ini memberikan kesempatan untuk melakukan penanganan awal untuk mencegah kerusakan mesin mobil.

Radityo Herdianto
Ilustrasi Bongkar Mesin Mobil

Baca Juga: Mobil Terendam Banjir, Intip Nih Biaya Perbaikan Sistem AC, Mahal?

"Air yang ada di ruang bakar bisa dikeringkan dengan membuka blok head tanpa harus turun mesin, atau kuras oli mesin jika ada indikasi oli mesin tercampur air," tegas Sarudin.

Selama sudah dilakukan penanganan awal sebelum mesin dinyalakan, kerusakan mesin mobil bisa dicegah.

Berbeda dengan mobil yang menerobos banjir, kondisi mesin dalam keadaan hidup dimana air intake akan berusaha menyedot udara.

Cipratan air atau genangan di mobil secara tidak langsung akan ikut tersedot ke dalam ruang pembakaran yang sedang aktif.

"Otomatis mesin mobil langsung mengalami gejala water hammer, kondisi mesin sudah rusak di tempat," ujar Sarudin.

Baca artikel serupa di (GridOto.com)