Motor Ditabrak Kereta Api Terseret 4 Km, Mesin Pisah dari Rangka, Pemotor Susah Dibayangkan

Indra Aditya - Rabu, 13 November 2019 | 18:00 WIB

Motor yang terseret kereta hingga 4 km, pemilik susah dibayangkan kondisinya (Indra Aditya - )

Otomania.com – Seorang pria bernama Orip (50), warga Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan nyaris tewas tertabrak kereta api di perlintasan tanpa palang pintu dusun Brak Sumari, Desa Sumari, Kecamatan Duduksampeyan, kabupaten Gresik, Selasa (12/11/2019).

Namun, motor yang dikendarainya ringsek akibat tertabrak kereta api.

Musibah tersebut terjadi ketika Orip berangkat kerja pukul 6.30 WIB dengan mengendarai motor Honda Grand Nopol W 2518 HR.
Di lokasi, tiba-tiba dari arah Timur ke Barat, melintas kereta api 211 Maharani.

Orip yang baru menyadari bahaya mendatanginya, segera melompat dari motor. Namun motornya itu tak bisa dia selamatkan dan terseret hingga sejauh 4 km.

"Motornya protol. Mesinnya pisah dengan kerangka," kata Ahmad Khusaini, warga Duduksampeyan.

Akibat insiden itu, Orip mengalami luka lecet-lecet pada anggota tubuhnya. Hanya kerusakan motor yang parah. "Motornya yang rusak senilai Rp 4 Juta," imbuhnya.

M Bahrul Ghofar Kepala Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan, mengharapkan ada perhatian dari pemerintah daerah untuk memasang palang pintu di penyeberangan rel kereta api menuju desa. Agar masyarakat tidak menjadi korban.

"Ini untuk keselamatan warga, pemerintah daerah harus memperhatikan keselamatan masyarakatnya. Kita ingin ada palang pintu," kata Ghofar.

Kapolsek Duduksampeyan AKP Jatinegara, mengatakan, akibat kecelakaan tersebut tidak ada korban jiwa. Hanya kerugian materiil yaitu kerusakan motor. Atas musibah itu masyarakat dihimbau lebih berhati-hati jika akan melintas rel kereta api.

"Kereta api melaju sangat cepat, sehingga masyarakat harus lebih hati-hati sebelum melintas di rel kereta api. Harus tengok kiri dan kanan," kata Jatinegara.


Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Ditabrak Kereta Api, Motor Terseret Sejauh 4 Km. Pengemudinya Hanya Luka Lecet,