Otomania.com – Seperti diketahui bahwa pihak DPRD DKI Jakarta menyetujui untuk menggelontorkan biaya sekitar Rp 360 miliar untuk menggelar Formula E Jakarta.
Dana itu akan disetorkan kepada FIA sebagai tanda jadi Jakarta untuk menggelar Formula E kelak.
Pemprov DKI kemudian mengajukan anggaran tambahan 22 juta poundsterling atau setara Rp 378,46 miliar dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020 untuk biaya penyelenggaraan Formula E.
Anggaran ini disebut untuk commitment fee Formula E 2021.
Baca Juga: Digelar Di Jakarta 2020, Ini Tiga Perbedaan Yang Dimiliki Formula E
Pemprov DKI juga mengajukan anggaran 35 juta euro atau setara Rp 556,22 miliar untuk asuransi.
Selain itu, Pemprov DKI mengajukan anggaran Rp 600 juta dalam KUA-PPAS 2020 untuk sosialisasi dan pre-event Formula E.
Sementara itu, Jakpro mengajukan suntikan dana berupa penyertaan modal daerah (PMD) sebanyak Rp 305,2 miliar dalam KUA-PPAS 2020.
Anies Baswedan memastikan, proses penyelenggaran Formula E di Jakarta dilakukan secara transparan.
Baca Juga: Viral Karena Cantik, Anggota PPSU Ini Tertabrak Motor, Anies Baswedan Sebut Pengin Nasi Padang
Pemprov DKI mengeluarkan anggaran agar Jakarta menjadi tuan rumah. Namun, Pemprov DKI nantinya akan menugaskan Jakpro untuk mencari sponsor dalam penyelenggaran Formula E ini.
"Kita menggunakan badan usaha berbentuk PT seperti Jakpro sehingga itu bisa perjanjiannya B to B (business to business). Nanti kita akan banyak dapat sponsor. Itulah yang nanti akan ikut menutup pembiayaan," ucap Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta dikutip dari Kompas.com.
Jika ditotal, maka uang yang akan dikeluarkan Pemprov DKI untuk gelaran Formula E Jakarta dari Rp 360 miliar menggelembung menjadi Rp 1,6 triliun.
Artikel ini sudah tayang di Otorace.id dengan judul Tembus Triliunan, Dana Formula E Jakarta Kok Makin Menggelembung