Otomania.com - Saat ini pemerintah Indonesia sedang gencar mempromosikan penggunaan kendaraan listrik untuk digunakan di dalam negeri.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun berangan-angan agar kendaraan listrik bisa berkeliaran di jalanan ibu kota dalam jumlah yang masif.
Bahkan saat ini penggunaan mobil listrik memang tengah digandrungi di beberapa negara di dunia, misalnya China, Inggris, Amerika Serikat telah lebih dahulu mengembangkan dan mendorong penggunaan mobil listrik.
Salah satu alasan utamanya yakni karena ramah lingkungan.
Baca Juga: Berbeda, Kini Motor Listrik New Viar Q1 Bisa Tempuh Sejauh Ini
Lalu siapakah Indonesia dengan kendaraan listrik?
Menanggapi hal ini, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza pun angkat bicara.
"Untuk menjadikan mobil listrik itu tuan rumah di negeri sendiri maka kita tidak ada jalan lain, sehingga harus bisa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang terkait dengan Kendaraan Bermotor Listrik (KBL)," kata Hammam di Jakarta, Rabu (17/7/2019).
Bahkan Hammam mengaku BPPT akan fokus pada fast charging station.
Baca Juga: Ini Lokasi Dan Tanggal, Peluncuran Motor Listrik New Viar Q1
"BPPT sendiri akan fokus di dalam charging station bagimana membuat baterai tersebut bisa diisi ulang dengan teknologi terbaik," ujarnya.
"Mangkanya kita mendorong fast charging menghilangkan tumpang tindih institusi lain. Oleh karenanya kita fokus di sistem pengisian kendaraan listrik," sambung Hammam.
Untuk diketahui, sejak tahun 2018, BPPT telah menginisiasi percepatan kendaraan berbasis listrik dengan adanya project 2 unit fast charging station BPPT di lokasi BPPT Thamrin dan Serpong.
Artikel ini sudah tayang di GridOto.com dengan judul Kepala BPPT Fokus Kaji Teknologi Pengisian Baterai untuk Mobil Listrik Nasional