Otomania - Siapa sangka, motor bebek yang 20 sampai 15 tahun lalu sangat diminati di Indonesia, kini nasibnya semakin ditinggalkan.
Sejak booming skuter automatic atau skutik di awal tahun 2000'an, penjualan bebek
makin tergerus. Bahkan di tahun 2019 ini persentase penjualannya tinggal sedikit sekali.
Melihat data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, di dua bulan pertama 2019, bebek hanya terjual 6,8 % dari total 1.100.950 unit. Artinya hanya 74.864 unit saja.
Bandingkan dengan skutik yang di periode ini penjualannya mencapai 954.523 unit, sudah hampir satu juta unit!
Jika melihat tren selama 10 tahun terakhir, penjualan motor bebek memang konsisten turun.
Tahun 2009, kontribusi pada total penjualan sepeda motor nasional masih 51,7 %, tapi tahun 2018 lalu tinggal 7,9 %. Pada awal 2019 makin kecil saja.
Meski secara presentase kecil namun jumlah 74 ribu unit rasanya masih cukup menggiurkan diperebutkan anggota AISI yaitu Honda, Yamaha, Suzuki dan TVS yang masih memiliki beberapa tipe bebek.
Bagaimana Dengan Motor Sport?
Di awal 2019, motor jenis sport juga berada di posisi terendah. Hanya terjual 70.460 unit saja, atau berkontribusi 6,4 % dari total penjualan sepeda motor nasional.
Tahun 2018 lalu, penjualan motor sport juga tinggal 7,5 % dari total market dan kondisi tersebut adalah yang terendah sejak 10 tahun terakhir.
Kontribusi tertinggi yang diberikan motor sport ada di tahun 2013-2014, saat ini motor sport memiliki market share 14,2 dan 14 %.
Artinya saat itu terjual lebih dari 1 juta unit selama satu tahun. Bandingkan dengan tahun 2018 lalu yang juga 478 ribuan unit saja.