Otomania.com - PT PLN (Persero) mengklaim telah mendirikan 3.000 Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) yang bisa digunakan untuk pengisian mobil listrik.
Salah satu unjuk bukti, tur keliling Nusantara oleh tim ITS dan Budi Luhur menggunakan dua mobil listrik yang didukung oleh SPLU milik PLN.
"Di Jakarta tidak kurang dari 1.000 unit, tepatnya 1.797 unit kita sudah pasang, dan ini sudah tersebar," kata Haryanto WS, Direktur PLN Regional Jawa bagian Barat.
Lantas, bagaiaman cara pengisian kendaraan listrik di SPLU milik PLN?
(BACA JUGA: Sudah Ada 3.000 SPLU, PLN Riset Lagi Supaya Charge Mobil Listrik Cuma 15 Menit)
Menurut Haryanto, secara umum cara pengisiannya tak jauh berbeda dengan pengisian listrik rumah.
"Isinya pakai sistem prabayar. Pakai token," ucap Haryanto saat ditemui di kantor PLN Jakarta Pusat (9/11/2018).
Ia menambahkan, pihaknya kini tengah melakukan riset untuk melakukan upgrade SPLU mereka dengan teknologi fast charging.
"Itu kan butuh peralatan elektronik ya. Dari peralatan hardware PLN kan alatnya harus betul-betul disiapkan kayak trafo-nya kan harus disiapkan agar bisa menarik daya lebih cepat," ucapnya.
(BACA JUGA: Mobil Listrik Blits Awalnya Target Turun Rally Dakar 2019, Tapi Kenapa Mundur ke 2021?)
"Jadi misalnya normalnya untuk 100 kWh ini dicharge selama 4 jam, arusnya yang digunakan uma 1 ampere."
"Sekarang kalau mau kita persingkat waktu charge jadi 15 menit kan harus dinaikin jadi 50 ampere. Itu kan perlu ada alatnya, masih kami riset," tutupnya.