80 Ambulans Stand By Di Bangka Belitung, Menyusul Jatuhnya Lion Air

Ignatius Ferdian - Senin, 29 Oktober 2018 | 19:00 WIB

Ilustrasi ambulans Toyota Avanza (Ignatius Ferdian - )

Otomania.com - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah siapkan 80 ambulans untuk mengevakuasi korban jatuhnya pesawat Lion Air.

Hal ini diungkapkan Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman di hadapan wartawan pada Senin (29/10).

"Kami akan siapkan 80 ambulans dengan satu sopir dan satu tenaga medis di setiap ambulans untuk mengevakuasi korban," ujar Erzaldi.

Ambulans ini akan digunakan jika jenazah korban dipulangkan ke Kepulauan Bangka Belitung.

(BACA JUGA: 15 Mobil Ambulans Mendadak Sibuk, Layani Korban Kecelakaan Lion Air )

Selain menyiapkan ambulans, Pemprov Bangka Belitung juga berkoordinasi dengan pihak Angkasa Pura 2 dan Lion Air, dan telah memberangkatkan 68 orang keluarga korban ke Bandara Soekarno Hatta untuk melakukan identifikasi.

"Kami telah berangkatkan 68 orang keluarga korban dalam 2 penerbangan tadi dan kami juga menyiapkan 2 penerbangan setelah ini," tegas Erzaldi.

Tribun Jabar
Ilustrasi Pesawat Lion Air jatuh di Karawang, Jawa Barat

Sebelumnya, Humas Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) Ifki Sukarya menyebut, pegawainya melihat pesawat Lion Air dekat Lapangan Mike, anjungan lepas pantai Pertamina.

(BACA JUGA: Terjebak Macet di Tol, Satu Calon Penumpang Selamat Dari Tragedi Lion Air Jatuh)

"Informasinya jatuh dekat anjungan, tapi masih jauh, di Lapangan Mike," ujar Ifki melalui telepon, Senin (29/10/2018).

Ifki menyebutkan, petugas Pertamina melihat pesawat itu jatuh pada pukul 06.33 WIB.

"Untuk kondisinya (puing-puing) dan bagaimana pesawat itu jatuh, kami sedang cek lagi," ujarnya.