Kalau Tol Bawen-Yogyakarta Jadi Digarap, Magelang Sudah Siapkan Exit Tol

Ignatius Ferdian - Jumat, 19 Oktober 2018 | 17:30 WIB

Ilustrasi Tol Bawen-Salatiga (Ignatius Ferdian - )

Otomania.com - Rencana pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta yang ditolak oleh DPRD Jateng mendapat berbagai tanggapan.

Dewan menyarankan pemerintah untuk lebih fokus mengoptimalkan pembangunan berbasis transportasi massal di jalur itu, ketimbang membangun jalan tol.

Diketahui, rencana awal Pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta dirancang sepanjang 75 km, akan melintasi wilayah Ambarawa, Pringsurat, Mungkid, Magelang dan Sleman.

Proyek pembangunan jalan itu bagian dari menghubungan segitiga emas Yogyakarta, Solo dan Semarang (joglosemar), sehingga dibangunlah proyek Tol Solo-Jogja, Semarang- Yogyakarta.

(BACA JUGA: Sudah Koordinasi, Tol Semarang-Solo-Ngawi Siap Dilewati Saat Natal dan Tahun Baru)

Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito, menyayangkan keputusan DPRD Provinsi Jawa Tengah yang menolak rencana pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta.

Menurutnya, pembangunan jalan tol yang menghubungkann daerah-daerah dari mulai Bawen hingga Yogyakarta tersebut penting dilakukan.

Pasalnya dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu daerah, termasuk sektor pariwisata.

"Sayang sekali jika batal dilaksanakan rencana pembangunan tol ini. Pasalnya banyak manfaat yang akan didapatkan, bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi, bisa mendukung
pariwisata juga," ujar Sigit, Kamis (18/10/2018).

(BACA JUGA: Proyek Tol Bawen-Yogyakarta Ditolak, Gubernur Jateng Gantian Menolak Alasannya)

Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito, menyayangkan keputusan DPRD Provinsi Jawa Tengah yang menolak rencana pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta.

Menurutnya, pembangunan jalan tol yang menghubungkann daerah-daerah dari mulai Bawen hingga Yogyakarta tersebut penting dilakukan.

Pasalnya dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu daerah, termasuk sektor pariwisata.

"Sayang sekali jika batal dilaksanakan rencana pembangunan tol ini. Pasalnya banyak manfaat yang akan didapatkan, bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi, bisa mendukung
pariwisata juga," ujar Sigit, Kamis (18/10/2018).

(BACA JUGA: Asyik! Awal Tahun Depan Tol Batang-Semarang Beroperasi)

Kemudahan akses dan transportasi dapat dirasakan oleh masyarakat setelah tol tersebut dibangun.

"Kita sangat memerlukan infrastruktur ini, bahkan kalau perlu dapat dibangun jalan tol dari Semarang ke Banyumas/Purwokerto dan sampai ke Cilacap. Karena dengan kondisi jalan saat ini, terlalu lama untuk menjangkau satu daerah ke daerah lain," kata Sigit.

Sigit juga menilai pembangunan jalan tol Bawen-Jogja akan lebih mudah dan murah dibanding tol Semarang-Salatiga-Solo yang sudah terbangun saat ini.

Pasalnya, lahan yang ada tak lebih ekstrim dibanding tol lain.

(BACA JUGA: Coba Saja Ngebut Di Tol Ini, Pengemudi Bakal 'Ditembak' )

“Dari kontur tanah, tol Semarang-Solo jauh lebih ekstrim, tapi nyatanya bisa dibangun. Rencana tol Bawen-Jogja yang kontur tanahnya tidak ekstrim kenapa tidak bisa,”
katanya.

Sigit juga mengingatkan, di Magelang terdapat Candi Borobudur yang menjadi destinasi wisata unggulan di Jawa Tengah dan Indonesia. Ada juga dataran tinggi Dieng di Wonosobo. Pembangunan tol ini dinilai dapat mendukung.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dibeberapa kesempatan mengatakan memang ada rencana pemerintah pusat soal proyek Tol Solo-Yogyakarta dan rencana Tol Semarang-Yogyakarta.

Menurut Sultan, rencananya akan dibangun mulai dari daerah Bawen lalu tembus ke Secang di daerah Magelang sampai Yogyakarta melewati sisi utara daerah sekitar Demak Ijo melewati ringroad utara sisi barat dan melewati Selokan Mataram daerah Sleman.

Hanya saja, menurut Sultan, jalur yang masuk Yogyakarta diwujudkan dengan pembangunan outer ringroad yang melintasi beberapa wilayah terluar DIY.