Otomania.com - Pemerintah menargetkan 13 ruas tol akan beroperasi hingga akhir tahun 2018.
Oleh karena terget tersebut, sampai saat ini seluruh pekerjaan konstruksi masih dikebut di beberapa ruas.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, empat ruas ditargetkan beroperasi pada bulan Oktober 2018 ini.
Keempatnya yaitu Tol Pejagan-Pemalang Seksi 3 dan 4 sepanjang 37,3 kilometer dan Tol Pemalang-Batang segmen Sewaka-SS Pemalang sepanjang 5,4 kilometer.
(BACA JUGA: SUV Wuling Terciduk Berkamuflase di Jalanan Tol Indonesia)
Kemudian, Tol Solo-Ngawi segmen SS Sragen-Ngawi sepanjang 50,9 km dan ruas Tol Ciawi-Sukabumi Seksi 1 Ciawi-Cigombong sepanjang 15,4 kilometer.
Selanjutnya pada November 2018, ada dua ruas tol baru yang siap dioperasikan, yaitu Tol Pemalang-Batang Seksi I dan II (SS Pemalang-Batang) sepanjang 33,8 kilometer dan ruas Tol Semarang-Solo Seksi 4 dan 5 Salatiga-Kartasura sepanjang 32,5 kilometer.
Tujuh ruas sisanya ditargetkan beroperasi pada Desember 2018, yaitu Tol Batang-Semarang Seksi 1-5 sepanjang 75 kilometer, Tol Ngawi-Kertosono segmen Ngawi-Kertosono yang dibiayai APBN sepanjang 39,1 kilometer, dan Tol Kertosono-Mojokerto Seksi 4 sepanjang 0,9 kilometer.
Kemudian, relokasi ruas Tol Porong-Gempol mulai dari Porong hingga Kejapanan sepanjang 6,3 kilometer, dan Tol Gempol-Pasuruan Seksi 3 Pasuruan-Grati sepanjang 12,2 kilometer.
(BACA JUGA: Ludes, Kijang Innova Terbakar di Tol, Penyebab Membingungkan)
Selanjutnya, Tol Pasuruan-Probolinggo Seksi 1-3 Grati-Probolinggo Timur dan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Paket 1-4 sepanjang 126,9 kilometer.
Bila diakumulasikan, panjang tol yang ditargetkan beropersasi mencapai 468,1 kilometer.
Dalam tiga tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, panjang ruas tol telah bertambah 332 kilometer.
Adapun untuk Januari-September 2018 sendri, penambahan jalan tol beroperasi sepanjang 136,1 kilometer.