Toyota Buka Kelas Budaya Industri, Siapkan Lulusan SMK Siap Kerja

Irsyaad Wijaya - Selasa, 25 September 2018 | 18:20 WIB

Bentuk pelatihan kelas budaya industri (Irsyaad Wijaya - )

Otomania.comToyota Indonesia bersama Yayasan Toyota dan Astra (YTA) menggalang kerjasama dengan sejumlah SMK untuk membuka Kelas Budaya Industri.

Keberadaan kelas ini diharapkan mampu menyelaraskan praktek pengajaran di SMK mudah terserap dengan baik untuk bisa segera bekerja di industri otomotif.

“Program ini inisiatif Toyota Indonesia menyikapi tantangan di dunia ketenagakerjaan Indonesia saat ini sehingga kami berharap bisa diikuti oleh para pelaku industri otomotif lainnya,” kata Wakil ketua Dewan Pembina YTA sekaligus Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto, saat peresmian Kelas Budaya Industri di SMKN I Purworejo, Jateng, (24/9).

Peresmian di SMK I Purworejo ini sebagai yang kedua setelah sebelumnya TAM, PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan YTA juga telah meresmikan program yang sama di SMK Tunas Bangsa, Pati, Jawa Tengah.

(BACA JUGA: Ini Jurus Sederhana Sebelum Beli Yamaha NMAX Bekas)

Direncanakan, program ini akan dikembangkan secara nasional. Namun untuk tahap awal, kerjasama baru dilakukan di 15 SMK di pulau Jawa.

“Kami berusaha mendukung geliat ekonomi Indonesia salah satunya melalui pembentukan kualifikasi tinggi lulusan vokasi melalui Kelas Budaya Industri,” ujar Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono di tempat terpisah.

Kecakapan kerja dalam hal ini lebih ke mentalitas bekerja yang sistematis, efisien dan efektif yang harus diakui membutuhkan waktu lebih lama.

“Dengan telah terbentuknya mentalitas semacam itu maka mereka akan lebih siap pakai atau sudah jauh lebih siap untuk diisi dengan fundamental skills lainnya ataupun ketrampilan teknis tertentu yang spesifik dengan jenis pekerjaan yang akan mereka tangani di dunia industri,” kata Henry.

Kelas budaya industri akan menanamkan prinsip-prinsip 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin),

Selain itu juga Keselamatan Kerja (Duga-Bahaya), Kerjasama Kelompok, Orientasi pada kualitas proses dan hasil kerja, ‘Kaizen’ (perbaikan/penyempurnaan secara terus menerus), dan pemecahan masalah secara sistematis.