Otomania.com - Pembeli motor baru dan motor bekas punya ciri khasnya masing-masing.
Seperti yang terungkap dari hasil suryey PT Yamaha Motor Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) kepada konsumen di tahun 2016.
“Kalau motor baru sudah jelas, dari sisi penghasilannya lebih tinggi, rata-rata kalau di Jakarta itu pendapatannya sekitar Rp 5–Rp 6 juta,” buka Ihsan Ridho, PIC Trade-In Project YIMM.
“Dan bisa jadi dia itu bukan pertama kali beli motor, bisa jadi sudah motor kedua atau ketiga,” lanjutnya beberapa waktu lalu.
(BACA JUGA: Ducati Panigale V4 S Bekas Mantan Pembalap MotoGP dan Superbike Ini Dijual Sangat Mahal)
Rata-rata pembeli motor baru juga berpikir, bahwa motor yang mereka beli bisa dipakai hingga 5 tahun ke depan.
Sehingga ada kemungkinan setiap 5 tahun, akan mengganti motor lagi.
“Bagaimana dengan karakter pembeli motor bekas? Karakteristiknya itu pendapatannya Rp 2 – 3 juta ke atas, biasanya yang beli itu buruh, tukang ojek, pengusaha toko kelontong dan lainnya,” ujar Ihsan.
“Dari situ kita cek lagi, apa yang biasanya mereka cek sebelum mereka membeli motor, rata-rata mereka itu cek harganya dulu yang pertama, 44 persen customer kita di kota-kota besar seperti itu,” jelasnya.
Ihsan berujar, kebiasaan mengecek harga rupanya menjadi kesamaan karakteristik antara konsumen motor baru dan motor bekas.
“Ternyata karakteristik seperti itu juga sama-sama dilakukan, mereka cek harganya dulu, biasanya mereka cek di platform jual beli online,” tutupnya.
(BACA JUGA: Selain Penyakit Bawaan, Cek Hal-hal Berikut Ini Saat Naksir Yamaha Scorpio Bekas)