Otomania.com - Kasus pelemparan batu ke arah mobil di jalan tol Jakarta-Cikampek kemarin membuat satu nyawa menghilang.
Batu yang sengaja dijatuhkan dari atas tepat mengenai kaca depan dan tembus mengenai sopir.
"Pada saat mengalami kedua kejadian tersebut, kuncinya hanya satu yaitu berusaha untuk tidak panik," buka Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC) (5/6/18).
Sebab, jika panik maka akan menimbulkan refleks yang seharusnya tidak boleh dilakukan seperti membanting setir ataupun mengerem mendadak.
(BACA JUGA: Kaya Enggak Punya Salah, Naik Jupiter Z Terobos Masuk Tol Jagorawi, Ada Yang Komen Kesesat Google Maps)
Refleks tersebut malah akan mengakibatkan kecelakaan yang membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lain.
"Sebaiknya tetap berusaha mengendalikan mobil di jalur Anda dan perlahan mengurangi kecepatan untuk berhenti di bahu jalan yang cukup jauh dari lokasi kejadian," lanjut Jusri.
Pasalnya, beberapa kasus pelemparan tidak hanya bertujuan untuk iseng semata.
Namun, ada juga yang merupakan modus kejahatan yang dilakukan saat Anda berhenti di lokasi kejadian.
(BACA JUGA: Piaggio Group Berharap Besar, Andrea Iannone Diharapkan Bisa Membawa RS-GP Lebih Kompetitif)