Begini Dampak Buruk Sering Isi Angin Ban Tak Ikuti Tekanan Standar

Irsyaad Wijaya - Senin, 9 April 2018 | 17:40 WIB

Ilustrasi Tekanan Ban (Irsyaad Wijaya - )

Otomania.com - Setiap kendaraan entah itu mobil atau motor pasti tertera standar PSi tekanan angin ban. Tapi meskipun begitu tak jarang banyak pemilik yang tak mengindahkan aturan tersebut, padahal dampaknya buruk bagi ban.

Banyak ditemui tempat pengisian angin ban dipinggir jalan yang tak dilengkapi dengan alat pengukur tekanan angin, biasanya hanya mengandalkan perasaan dan menekan dinding ban. Risikonya angin yang masuk kadang berlebih.

Menjawab, apakah boleh mengisi tekanan angin ban tanpa alat ukur? Deni Setiawan, New Product Development PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI) sebagai produsen ban FDR menjelaskan.

"Sebenarnya bagus juga, tapi kalau dia ada indikator alat ukurnya, kadang orang melakukan isi angin itu hanya mengukur dengan tangan, bahkan mereka enggak akan tahu anginnya berapa," tutur Deni dikutip dari GridOto.com di Bandung, Sabtu (7/4/2018).

(BACA JUGA: Beli Ban Bekas, Sebaiknya Cermati Bagian Ini Lebih Dulu)

"Karena semakin tekanan angin dia tinggi tidak bagus juga buat ban," lanjut Deni.

Ryan
informasi tekanan angin ban pada motor yang biasanya tertempel di bodi

Dampak buruknya, motor menjadi susah untuk dikendalikan, selain itu juga pengereman di jalan basah da kering akan menurun. Efek lainnya keausan ban tak bisa rata, hanya bagian tengah saja yang cepat habis.

"Ban itukan kontaknya akan semakin kecil artinya ketika engine brake semakin sedikit, itu enggak bagus," terangnya.

"Tapi kalau dia terlalu rendah juga ketika power kontaknya semakin besar efeknya konsumsi bahan bakar makin besar kondisi ban sendiri akan habis," bebernya.

(BACA JUGA: Batas Maksimal Ganti Ukuran Ban Motor, Nih Panduannya)

Jadi intinya tekanan ban yang sesuai standar pabrik pasti akan membuat awet ban serta konsumsi bahan bakar menjadi irit.