Otomania.com - Dalam balapan MotoGP, bahan bakar termasuk faktor penting penentu kemenangan. Makanya, strategi mengatur penggunaan bahan bakar begitu krusial.
Kalau strategi pengaturan bahan bakar ini diabaikan, akibatnya seperti yang dialami Johann Zarco yang harus mendorong motor ke garis finish di MotoGP San Marino 2017.
Masalahnya, MotoGP punya regulasi membatasi kapasitas bahan bakar di motor cuma 21 liter. Sekarang, kita main hitung-hitungan. Sebagai contoh di Twin Ring Motegi, Jepang, yang total jarak dalam satu race adalah 115 km.
(BACA JUGA: Pabrikan Sudah Seperti Budak Para Pebalap Top MotoGP)
Maka, berarti paling tidak, konsumsi bahan bakar per liternya harus diatur agar bisa mencapai setidaknya 5,5 km/liter.
Lalu contoh lagi, di MotoGP Austria dengan total jarak yang harus ditempuh 120 km, jadi sudah pasti konsumsi bahan bakarnya harus lebih hemat lagi.
Motor MotoGP terkesan boros karena jarak per liternya sangatlah pendek. Hal ini memang tak bisa disamakan dengan motor harian yang sering kita temui yang bisa mencapai 30 km/liter.
Jika melihat kasus Johann Zarco yang harus mendorong motor cukup jauh, pasti konsumsi bahan bakarnya terlalu boros. "Aku kehabisan bahan bakar 5 tikungan sebelum garis finish," kata Johann Zarco seperti dikutip GPone.com, beberapa waktu lalu.
(BACA JUGA: Gaji Pebalap MotoGP di 2018, Siapa Dibayar Paling Mahal?)
Padahal jarak total yang harus ditempuh para pembalap di sirkuit Misano adalah 114 km. Jadi bisa dibilang, konsumsi bahan bakar Zarco lebih dari 5,4 km/liter.