Emosional, Jual Mobil Klasik Seperti Menitipkan Istri atau Anak

Fedrick Wahyu - Selasa, 3 April 2018 | 15:40 WIB

Salah satu contoh mobil klasik (Fedrick Wahyu - )

Otomania.com - Ada satu hal yang berbeda dari transaksi jual-beli mobil klasik dibandingkan mobil lain pada umumnya. Tidak sembarang orang bisa membeli mobil klasik, karena alasan tertentu.

Kalau kata Ketua Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) DKI Jakarta, Cecil Silanu, yang terjadi pada jual-beli mobil klasik, penjual cenderung akan selektif terhadap pembeli.

Sikap selektif ini disebabkan pemilik mobil tidak mau melepas mobilnya ke sembarang orang, meskipun harganya sudah cocok.

(BACA JUGA: Taksiran Biaya Restorasi Motor Sport Klasik Tahun 1980-an)

Menurut Cecil, mobil klasik itu merupakan sarana hobi. Jadi wajar saja pemilik agak sulit melepas barang kesayangannya. Apalagi kalau mobil itu dibangun dari nol. Maka akan ada faktor emosional dari si pemilik.

Irsyaadwijaya/Otomania.com
Mobil klasik yang turut mejeng dalam gelaran acara

"Ibaratnya sudah seperti istri kedua, atau anak berikutnya. Jadi kalaupun mau dilepas, biasanya pembeli dilihat dulu benar sayang atau enggak sama mobil saya. Jadi menjual mobil klasik ini selalu dengan hati," kata Cecil di Tangerang, Sabtu (31/3/2018).

Biasanya pemilik mobil klasik baru mau melepas mobilnya pada orang yang berpengalaman dengan mobil tua. Tidak harus klasik, tapi bisa juga mobil tua dengan usia yang sedikit muda.

(BACA JUGA: Bukan Pajak, Ini Momok Sesungguhnya Pemilik Mobil Klasik)

Contohnya, mobil-mobil lansiran 1990-an. Para pemilik mobil inilah yang dirasa punya "pasion" yang sama dengan pemilik mobil klasik.

"Kalau hari ini dia punya Starlet, suatu nanti dia mau punya mobil yang lebih tua, pemilik mobil klasik biasanya senang melepas mobilnya ke orang-orang seperti itu," ucap Cecil.