Sistem Kerja dan Untung-Rugi Kopling Hidrolik

Fedrick Wahyu - Minggu, 1 April 2018 | 17:36 WIB

Kopling Hidraulis (Fedrick Wahyu - )

Otomania.com - Buat para pengguna motor sport bertransmisi manual, pastinya pernah merasa pegal menggunakan kopling. Apalagi saat macet-macetan.

Untuk mengatasi hal itu, bisa menggunakan alternatif kopling hidrolik. Kopling jenis ini memang mampu meringankan kerja tangan, lantaran sistem kerjaanya yang bertenaga hidraulis alias memanfaatkan cairan.

(BACA JUGA: Kelamaan Manasin Motor Bisa Bikin Kacau)

Sistemnya mirip dengan rem cakram, tuas akan menekan master kopling, lalu minyak akan terdorong memalui selang. Tekanan minyak ini akan mengarah ke silinder kopling dan mendorong tuas pembebas atau stut kopling.

Keuntungan lain dari kopling hidrolik selain lebih ringan adalah mudah dan minimnya perawatan. Namun ada juga kerugian atau kendala, yang bisa dialami pengguna kopling hidrolik ini.

Ari Suprianto, builder dari bengkel Protechnic, pernah mengatakan kalau kenyamanan juga bisa terganggu. Terutama feelingpengendara terhadap kopling.

“Kalau pakai master kopling yang kurang bagus, seperti tidak ada tarikan balik. Padahal ini penting agar tahu jarak main kopling saat dipakai. Apalagi kalau mau menggantung kopling, rasanya aneh jika tuas terlalu ringan. Master kopling yang bagus meski pakai sistem hidrolik tetap ada tarikan baliknya,” ucap Ari, yang bengkelnya di Rempoa, Tangerang Selatan.

Nah, masalah juga kerap terjadi di kaliper atau piston pendorong sistem kopling hidroliknya.

Jika kualitas piston penarik kurang bagus menjadi rawan jebol. Kalau jebol sudah pasti untuk membetulkannya lebih repot dibandingkan kopling kabel yang sistem kerjanya lebih simpel.

Salah satu penyebab piston pendorong gampang jebol, adalah penggunaan per kopling kelewat keras. Jangan mentang-mentang sudah pakai kopling hidrolik, sobat main pakai per kopling lebih keras.

Meski tangan bisa menarik empuk, beban besar dipikul piston pendorong. Karena piston bukan cuma bekerja keras mendorong sistem kopling, tapi juga menahan tekanan balik dari per ketika sobat menarik tuas kopling.