Astra Group Gandeng Produsen Mobnas untuk Produksi Mobil Pedesaan

Irsyaad Wijaya - Rabu, 28 Maret 2018 | 10:15 WIB

Wintor mobil pedesaan produksi Sukiat dan AstraGroup (Irsyaad Wijaya - )

Otomania.com – PT Kiat Inovasi Indonesia yang dulu memproduksi mobil Esemka kembali menelurkan kendaraan baru hasil kerjasamanya dengan dua anak perusahaan Astra Otoparts, yakni PT Velasto Indonesia dan PT Ardendi Jaya Sentosa.

Kendaraan tersebut dikhususkan untuk pedesaan yang diberi nama AMMDes (Alat Mekanisasi Multiguna Perdesaan) bermerek KMW (Kiat Mahesa Wintor).

Tanda tangan kontrak kerjasama ketiga perusahaan disaksikan langsung oleh Menteri Perindusterian Airlangga Hartarto antara Direktur PT Velasto Indonesia dan kuasa PT Ardendi Jaya Sentosa, Reiza Treistanto dengan Sukiat.

“Dua perusahaan yang akan segera didirikan adalah PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI) yang akan merancang, merekayasa, dan memproduksi AMMDes. Sementara PT Kiat Mahesa Wintor Distributor (KMWD) bertugas memasarkan, menjual dan mendistribusikan suku cadang, juga aftersales,” tutur Reiza, Selasa (27/3/2018).

Sebenarnya AMMDes sendiri adalah hasil perkawinan antara produk Sukiat, Mahesa dengan mobil angkut perkebunan milik PT Velasto Indonesia, Wintor. Tapi karena kerjasama, hasilmnya satu platform yang diberi nama KMW.

Kompas.com
Menteri Perindusterian Airlangga Hartarto menilik mobil pedesaan buatan Sukiat di Klaten Jawa Tengah

(BACA JUGA: Mobil Pedesaan dari Klaten Siap Mengaspal Tahun Depan)

Harapannya dengan mobil AMMDes ini, bisa membantu serta menunjang proses produksi perkebunan di pedesaan.

“Program AMMDes sangat strategis, sebagai upaya membantu meningkatkan perekonomian di perdesaan dengan menyiapkan alat mekanisasi multiguna. Entah sebagai alat pembantu produksi maupun alat angkut,” ujar Airlangga.

Juli 2018 mendatang akan dilakukan tahap uji platform serta prototipenya. Dengan begitu, akhir 2018 mulai ada model yang akan diproduksi masal pada awal 2019. Masalah regulasi serta aturan, masih dalam proses penggodokan kata Airlangga.