Kebijakan Tarif Baru Ojek Online, Driver Teriak

Fedrick Wahyu - Jumat, 23 Maret 2018 | 18:56 WIB

Demo driver ojek online Solo Raya tuntut kenaikan tarif, Kamis (22/03/2018) (Fedrick Wahyu - )

Otomania.com - Kamis (22/3/2018), ratusan driver ojek online se-Solo menggelar aksi unjuk rasa di kantor Go-Jek di Sukoharjo, Jawa Tengah. Demo ini adalah imbas dari kebijakan PT Go-Jek Indonesia (GI).

Melansir dari Tribunnews.com, hal itu terkait tarif Go-Ride untuk jarak pendek atau di bawah 5 km. Para driver ojek online merasa kebijakan tersebut tidak adil dan membuat pendapatan mereka turun.

"Sebelum ada penurunan, tarif Go-Ride untuk jarak dekat atau di bawah 5 km yakni Rp 8 ribu, rincian Rp 4 ribu dibayar tunai dan Rp 4 ribu lagi dibayar gopay," ungkap salah satu driver Go-Jek yang juga admin grup Q, Pele.

"Tetapi sekarang diturunkan menjadi Rp 5.000, itu dikurangi Gopay Rp 1.000," katanya.

(BACA JUGA: Dari Mana Sih Asal Kata Ojek)

Kebijakan yang sudah diberlakukan 21 Maret 2018 ini, ternyata masih belum banyak diketahui oleh para driver Go-Jek. "Saya baru tahu saat ada costumer yang membayar dan ternyata sudah diturunkan tarifnya," ujar driver itu.

Tribunsolo.com/EF
Demo driver ojek online Solo Raya tuntut kenaikan tarif, Kamis, (22/03/2018)

Dalam aksi demo yang dilakukan di Jalan Proklamasi, Sukoharjo menuju kantor Go-Jek, ratusan driver Go-Jek se-Solo ini terus menyanyikan yel-yel menuntut kenaikan tarif. Para driver itu juga membawa spanduk bertuliskan "Kami Bukan Kelinci Percobaan".

(BACA JUGA: Ojek Online Ditilang Karena Main Ponsel, Setuju atau Tidak?)

Mereka berharap tarif menjadi seperti sebelumnya dan menilai kebijakan ini tidak manusiawi.

"Apakah PT GI bersedia membayar karyawannya dengan UMR Rp 5.000? Sekarang bayangkan, harga BBM berapa?," seru seorang perwakilan demo kepada massa yang berkumpul.