Otomania.com - Busi, meski ukurannya kecil, fungsinya sangatlah penting. Komponen ini menjadi pemantik api di dalam ruang pembakaran motor atau mobil yang berada di silinder head.
Nah, pada motor-motor yang masih memakai sistem pengabutan bahan bakar karburator, busi bisa menjadi indikator baik tidaknya pembakaran di dalam mesin.
Jika warna elektroda (ujung) busi kecoklatan atau merah bata, berarti pembakaran di dalam mesin optimal. Jika warna elektroda menghitam, artinya campuran udara dan bensin tidak seimbang.
(BACA JUGA: Kick Starter Vs Electric Starter, Baik Mana untuk Motor?)
Lalu, kalau warna elektroda memutih, itu indikasi kalau campuran udara dan bensin lebih banyak udaranya.
Tapi ingat, indikator ini tidak berlaku untuk motor bermesin injeksi. Sebab, di sistem injeksi close loop, pembakaran selalu dijaga agar sempurna.
(BACA JUGA: Helm Basah Jangan Dijemur, Kalau Nggak Mau Nyesel)
“Karena pembakarannya sudah diatur oleh ECM. Jika sensor O2 membaca hasil pembakaran terlalu kering maka ECM akan memerintahkan injektor untuk menyemprot lebih banyak, begitu pula sebaliknya," terang Endro Sutarno, Senior Training Instructor dari Astra Honda Training Center (AHTC) PT Astra Honda Motor (AHM).
Endro juga menjelaskan, pada sistem injeksi, ketika deselerasi hanya menyemburkan sedikit bensin. “Ini yang membuat penggunaan bahan bakar pada motor injeksi lebih efisien dan wajar kalau warna busi cenderung lebih putih,” tambah Endro.