Otomania.com - Kesadaran akan menjaga lingkungan membuat produsen otomotif global mulai memproduksi kendaraan ramah lingkungan, terutama mobil. Mobil-mobil ramah lingkungan ini menggunakan bahan bakar alternatif seperti listrik, bahkan hidrogen.
Salah satu produsen mobil yang bersungguh-sungguh untuk membuat mobil ramah lingkungan adalah Nissan. Selama beberapa tahun ini selalu diadakan kegiatan bertajuk "Nissan Futures".
Acara tersebut merupakan ajang bertemunya para pemimpin industri, pejabat pemerintah, dan media, membahas mobil ramah lingkungan, khususnya listrik.
Pada 2018 ini, Nissan Future diadakan di Marina Bay Sands, Singapura. Acara tersebut dihadiri pemangku kepentingan, media-media dari ASEAN dan Oceania di kegiatan yang berlangsung pada 6-7 Februari 2018 itu.
(BACA JUGA: Dua Budaya Antar Negara Hasilkan Konsep Masa Depan Nissan)
Dalam acara diskusi, Vice President, Alliance Global Director, General Manager, Nissan Research Center, Kazuhiro Doi sempat diberi pertanyaan mengenai sampai kapan mobil konvensional (bensin dan diesel) mampu bertahan.
“Prediksi saya, mungkin mobil mesin konvesional itu akan berakhir pada 2050 atau setelah itu, atau bahkan sebelum itu,” kata Doi di Singapura.
Yutaka Sanada, Regional Senior Vice President Nissan Motor Co. Ltd turut menambahkan bahwa mobil ramah lingkungan akan semakin diterima dengan makin besarnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.
“Apabila bicara mobil listrik semua pasti punya peran. Kami buat lewat Nissan Inteligent Mobility, dan kami percaya ke depan permintaan mobil seperti ini akan terus berkembang,” kata Sanada di acara yang sama.
Nissan ingin berperan dalam kepedulian terhadap lingkungan dengan menghadirkan berbagai teknologi baru, seperti mobil listrik, plug-in hybrid, dan lain sebagainya.