Begini Cara Efektif Pemerintah Singapura Atasi Macet

Irsyaad Wijaya - Rabu, 7 Februari 2018 | 09:05 WIB

Salah satu jalan perkotaan Singapura (Irsyaad Wijaya - )

Otomania.com - Singapura adalah negara dengan luas wilayah yang kecil, tetapi sangat rapi tata kotanya. Peningkatan kepemilikan kendaraan tetap ada, tapi sangat kecil tiap tahunnya, hanya 0,25 persen.

Angka sekecil itu masih terus ditekan oleh pemerintah setempat. Mulai 2018, Singapura akan membatasi lahirnya jumlah kendaraan. Langkah yang diterapkan dengan menyediakan jumlah transportasi umum yang memadai untuk warganya.

Hanya untuk sektor transportasi publik, alokasi dana dari pemerintah tersedia sebesar 28 miliar dolar Singapura, atau jika dirupiahkan sebesar RP 278 triliun untuk jangka lima tahun ke depan sampai 2023.

Selain itu, pemerintah setempat juga bikin shelter untuk penyeweaan sepeda. "Jadi masyarakat atau yang sedang ada di Singapura, selain menggunakan transportasi umum seperti MRT, bisa juga menyewa sepeda," kata Richard, pemandu tur untuk wartawan Indonesia di Singapura dalam acara Nissan Future.

(BACA JUGA: Pengemudi Seperti Ini Yang Sebabkan Kemacetan Di Jalan Tol)

Penyewaan sepeda di Singapura ternyata juga berbasis online layaknya ojek online di Indonesia. Aplikasi yang paling terkenal bernama oBike, dimana warga yang sewa bisa mengambil dilokasi tertentu dan dapat kembalikan di shelter yang dekat dengan tempat yang dituju.

Jika berniat berlibur ke Singapura, ini beberapa shelter penyewaan sepeda ada di stasiun MRT, seperti di Buona Vista, Jurong East, Bukit Batok, Woodlands, dan Sembawang. Biaya sewa sekitar 1 dolar Singapura untuk 30 menit.