Tertarik Beli Motor Hasil Tarikan Leasing? Kondisi Apa Adanya

Irsyaad Wijaya - Selasa, 6 Februari 2018 | 18:31 WIB

Petugas lwsing mendata motor hasil tarikan konsumen (Irsyaad Wijaya - )

Otomania.com - Belakangan menjamur lembaga pembiayaan yang menawarkan promo menarik mulai dari bunga nol persen hingga cash back. Ini lah yang membuat sejumlah warga tertarik memboyong motor baru secara kredit dengan lewat leasing.

Masalahnya, banyak masyarakat yang tak mau mengukur kemampuannya untuk bisa mengangsur bulanan. Alhasil, jika telat mencicil beberapa bulan, motor yang disayang bakal ditarik oleh leasing.

Lalu, tak jarang masyarakat bertindak curang sebelum motornya ditarik petugas. Beberapa komponen yang terpasang sudah dipreteli atau diganti dengan palsu. Seperti yang terjadi di gudang simpanan motor tarikan milik Adira Finance, di Tapos, Depok.

Salah satunya motor jenis sport Kawasaki Ninja yang sudah tak punya mata lagi alias lampu depan hilang. Lalu ada banyak motor matik yang bodinya sudah pecah dan tak komplit.

(BACA JUGA: Beli Motor Usia di Atas 5 Tahun Tak Boleh Kredit, Siasatnya Begini)

KompasOtomotif
Beberapa motor hasil tarikan di gudang simpanan Adira Finance

Motor yang datang dengan kondisi rusak, dibiarkan saja tanpa ada tindakan perbaikan. Ini sudah menjadi aturan dari Adira yang akan menjual lagi kendaraan tarikan dari konsumen dengan kondisi apa adanya.

Hal itu yang dikatakan oleh Mahfuddin Abdurrahman, Section Head Warehouse Officer Adira Finance. "Kalau dari kita apa adanya. Biar nanti diler yang melengkapi," ucap Mahfuddin.

Selain itu, Mahfuddin juga menerangkan, diler motor bekas tak serta merta asal beli, tetapi memilihnya terlebih dulu yang masih laku dijual ke pasaran. Setelah itu biaya perbaikan akan dibebankan ke konsumen dengan trik menjualnya agak tinggi.

Diler motor bekas tadi juga langsung urus surat-suratnya untuk pembeli yang sudah tertarik. "Kalau pajaknya mati, dari diler yang bayar. Itu termasuk biaya rekondisi. Kalau konsumen OK membeli, diler juga langsung mengurus balik nama," tutur Mahfuddin.