Motor Sudah Dimodif, Alamat Susah Dijual

Irsyaad Wijaya - Jumat, 2 Februari 2018 | 16:30 WIB

Ilustrasi Honda Supra GTR yang sudah dimodifikasi (Irsyaad Wijaya - )

Otomania.com — Memodifikasi sepeda motor bisa jadi impian sebagian bikers. Tampilan memang makin sesuai keinginan. Tapi jangan keterusan. Karena ada indikasi kalau motor rombakan lebih sulit dijual ketimbang motor standar.

Ada fenomena bahwa showroom motor bekas punya standar atau syarat ketika membeli motor untuk dijual kembali. Kriteria yang kebanyakan tak diminati pemilik showroom adalah yang sudah mengalami rombakan atau modifikasi.

Seperti dikutip dari KompasOtomotif, dari lima showroom motor bekas, hanya satu diler yang mau menerima motor bekas dalam kondisi modifikasi.

(BACA JUGA: Ini Dia Jawara Motor Bekas Sepanjang Tahun 2017, Tebak Siapa?)

Rata-rata semua mengatakan menolak motor bekas yang sudah dimodifikasi karena saat dijual kembali sangat sulit laku. Orang lebih memilih motor dalam keadaan standar atau orisinil.

Ditambah lagi karena showroom motor bekas juga punya rekanan dengan lembaga pembiayaan kredit motor bagi konsumen, yang menolak jika kondisi motor tak standar.

"Kalau ada yang datang jual motor modifikasi, kami tidak akan terima. Sebab, leasing tidak memperbolehkan pengajuan kredit motor modifikasi," ucap Kawoh, salah satu penjual di diler motkas Sukses Motor, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Tapi, Kembar Motor, yang beralamat di Jagakarsa, Jakarta Selatan, masih menerima motor dalam kondisi modifikasi, tapi dengan tawaran yang sangat murah dari harga pasaran.

Hal itu harus dilakukan sebagai estimasi biaya untuk menstandarkan kembali motor tersebut. Misalnya, hitungan harga pasaran motor Rp 6 juta, showroom hanya bersedia membeli dengan harga Rp 4,5 juta. Sebab, Rp 1,5 juta untuk beli part dan biaya bengkel.

"Modifikasi memang bagus kalau di komunitas, tetapi tidak untuk penjual," kata Ahmad, pengelola Kembar Motor.