Dorong Motor Pakai Kaki (Stut) Itu Dilarang

Fedrick Wahyu - Kamis, 1 Februari 2018 | 16:25 WIB

Ilustrasi stut motor atau dorong motor dengan satu kaki (Fedrick Wahyu - )

Otomania.com - Pertolongan pertama saat motor mogok biasanya di-stut atau mendorong motor pakai kaki. Padahal, tindakan itu tidak dibenarkan. Sebab, bisa menimbulkan terjadinya kecelakaan.

Jusri Pulubuhu dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC), mengatakan bahwa saat berkendara, sepeda motor sangat membutuhkan keseimbangan. Sedangkan saat mendorong motor dengan satu kaki, risiko kehilangan kesimbangan sangat besar.

"Kalau berkaca dari atuaran lalu lintas, pada UU No 22 sudah disebutkan perilaku berkendara yang menggangu dan membahayakan, baik untuk dirinya atau pengguna jalan lainnya," ujar Jusri.

Pada pasal 31 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas angkutan jalan juga disebutkan. Keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan adalah suatu keadaan terhindarnya setiap orang dari risiko kecelakaan selama berlalu lintas yang disebabkan oleh manusia, kendaraan, Jalan, dan atau lingkungan.

(BACA JUGA: Honda CB)

"Berkaca dari peraturan, tentu menarik motor akan membutuhkan kemampuan dan jam terbang yang tinggi. Hal ini tidak mudah dilakukan karena ada daya tekanan balik. Bila seseorang yang baru melakukan, kemungkinan kehilangan kesimbangan," tegas Jusri.

Pasal lain yang juga mengandung makna yang sama, ada dalam pasal 106 butir 1 dan 3, yakni:

(1) Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi.

(3) Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib mematuhi ketentuan tentang persyaratan teknis dan laik jalan.

(BACA JUGA: Tagline Yamaha)

Justri mengajak par biker yang suka mendorong motor pakai kaki harus meliat dari sisi pengguna jalan, karena yang memakai jalan bukan kita saja, tapi ada orang lain juga.

"Saat sedang mendorong motor lalu hilang keseimbangan besar kemungkinan kecelakaan fatal bisa terjadi. Hal ini bisa berbahaya baik bagi yang mendorong, didorong, serta orang lain," kata Justri.

"Sudah banyak contohnya, ada yang gara-gara membantu teman dorong motor malah hilang kendali kelindas truk dan sebagainya," tambah Jusri.

So, don't try this at the road!