Otomania.com - Pemerintah terus ngebut menyelesaikan salah satu infrastruktur baru yang ada di Pulau Jawa, khususnya jalan tol. Tol yang dimaksud adalah Ngawi - Kertosono.
Targetnya, proyek panjang itu akan selesai dan diresmikan pada Februari 2018 mendatang. Total pembangunan sudah mencapai 98,5 persen, dan pada akhir Januari ini sudah mulai mematangkan segi fisik.
Proyek itu dilaksanakan oleh PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) yang merupakan anak perusahaan dari PT Jasa Marga. Namun, NJK hanya "memegang" mulai dari ruas tol Ngawi-wilangan dengan total investasi sebesar Rp 3,83 Triliun.
Saat dikonfirmasi, Iwan Moedyarno, Dirut NKJ, mengatakan bahwa semua sudah dalam tahap finishing. Mulai dari intersection dengan jalan nasional, penyelesaian gerbang tol, guardrail, rambu, patok STA, marka jalan, serta pembangunan rest area.
(BACA JUGA: Intip Mobil Listrik ITS yang Digunakan Jokowi di Tol Sumo)
Pemerintah melalui Iwan Moedyarno berharap pembangunan jalan tol Ngawi - Kertosono ini membawa perubahan untuk sektor ekonomi dalam hal distribusi daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Jalan Tol Trans Jawa, khususnya Ruas Ngawi-Kertosono diharapkan membawa peranan penting dalam peningkatan tingkat efisiensi biaya distribusi barang dan jasa," kata Iwan.
Sesuai aturan dari Presiden Jokowi, semua gerbang tol (GT) transaksinya hanya berupa non tunai, dalam hal ini kartu GTO. Itu juga berlaku bagi tiga gerbang tol yang ada di jalan tol Ngawi - Kertosono ini.
Tiga gerbang tol ini dibagi mulai GT Madiun, GT Caruban, dan GT Wilangan. Jalan Tol Ngawi - Kertosono panjangnya sekitar 87 km, terbagi atas Ngawi-Wilangan 49,5 km, lalu Wilangan-Kertosono 37 km. Untuk Wilangan-Kertosono dana ditanggung oleh Pemerintah sendiri.
Jika sudah diresmikan, berarti bahwa sekitar separuh wilayah Jawa Timur sudah terhubung. Tol Ngawi-Kertosono adalah lanjutan proyek yang sudah diresmikan sebelumnya, yakni Mojokerto-Kertosono.