Otomania.com - Kemajuan teknologi mendorong semua pabrikan motor menciptakan mesin dengan sistem injeksi. Tetapi sebagian pengguna masih banyak yang belum paham cara merawat dan menyervisnya.
Pasalnya mesin tanpa karburator tersebut perlu menggunakan alat elektronik khusus untuk menyetelnya melalui ECU. Berbeda dengan motor konvensional yang bisa disetel cara manual melalui karburator.
Karena itu, sebagian pemilik berpikir hanya bengkel resmi yang bisa menyervis motor injeksi. Padahal sebenarnya penciptaan sistem injeksi justru mempermudah pemilik sekaligus saat merawat motornya.
Bengkel umum sebenarnya banyak yang telah membuka diri dengan kemajuan teknologi tersebut dengan menyediakan dan menerima servis motor injeksi. Alat scanner aftermarket untuk mesin injeksi sudah banyak dijual di pasaran.
(BACA JUGA: Awas Nyesel, Menyalakan Motor Injeksi Sebelum Indikator Injeksi Mati)
Salah satunya tools diagnosis yang dibuat oleh Institut Sepuluh November Surabaya (ITS). Scanner itu bernama Iquetech, bisa mengeluarkan data kerusakan yang ada di sebuah mesin motor.
"Enaknya, semua kode kerusakan bisa dibaca di sini. Dan kalau ada masalah dan terbaca maka kita akan mudah untuk memperbaiki kerusakan pada motor. Jadi, nggak ada cerita bengkel umum kayak kita ketinggalan soal injeksi," tutur Alif Kurniawan, dari ANR Motor.
Alif juga mengatakan jika scanner yang dimilikinya terbilang murah untuk takaran sebuah alat canggih.
"Kalau dari distributornya, diagnostic tools ini Rp 1,5 juta, dua berarti Rp 3 juta. Tapi, nanti software-nya pasti di-update dan dikirim terus kalau ada motor-motor baru launching. Dengan alat ini, kita bisa mematok servis dan membersihkan injektor dengan harga Rp 100 ribu saja," ujarnya.
(BACA JUGA: Inilah Penyebab Motor Injeksi Susah Nyala)
Sekarang bengkel umum pun sudah banyak yang bisa servis motor injeksi, tetapi ada baiknya tetap pergi ke bengkel resmi, karena data akurat dari sebuah motor pasti dimiliki pabrikan motor itu sendiri.