Otomania.com - Salah satu ikon Mercedes-benz yang ikonik adalah G-Class. Mobil ini didesain tangguh sebagai penjelajah, dengan desain yang selalu mengotak sejak awal meluncur pada 1979-an.
Sejarah mobil ini bermula dari insinyur Daimler-Benz AG yang bertemu dengan Steyr-Daimler-Puch, sang pencipta mobil amfibi "Styer" pada 1972. Mereka berencana menciptakan sebuah mobil yang bisa digunakan di segala medan (on-road dan off-road).
Lalu, proyek itu berhasil dan membuahkan mahakarya pertama yang diberi nama W 463, pertama kali mengaspal pada 1979. Saat itu, Mercy sudah memberikan beberapa pilihan seri yaitu short wheelbase Cabriolet, long wheelbase Cabriolet, dan Station Wagon dengan 4 pilihan mesin bertenaga 72 dk - 156 dk.
(BACA JUGA: Gaikindo Ancam Keluarkan Mercedes-Benz Indonesia dari Asosiasi)
Ketenaran G-Class sangat cemerlang berkat andil dari Paus John Paul II pada 1980-an yang menggunakannya sebagai kendaraan pribadi. Mobil yang digunakannya seri 230 G yang mendapatkan panggilan "Popemobile" karena bodinya yang transparan.
Bertambah lagi saat Mercedes-benz bertambah usia ke-25, seri G-Class kembali disegarkan dengan tipe baru yaitu Mercedes-AMG G 55 AMG Kompressor. Mesinnya 8-silinder bertenaga 476 dk dan torsi 700 Nm.
Sejak awal meluncur hingga akhir 2017 lalu, Mercy G-Class sudah terdistribusi ke seluruh dunia sebanyak 300.000 unit. Tak berhenti sampai di situ, akhirnya pada pertengahan Januari lalu, G-Class seri terbaru dilahirkan.
Seri ini sepertinya tak pernah lekang oleh waktu.