Otomania.com - Hujan tak menjadi penghalang untuk ajang balap MotoGP. Justru kondisi inilah yang malah menjadi menjadi tantangan tersendiri, asal ada batas toleransi mana hujan kategori yang membahayakan atau tidak.
Saat wet race, motor-motor di-setting ulang. Beberapa komponen harus diubah untuk mnyesuaikan dengan jalanan yang basah. Apa saja?
Pertama, ban. Komponen ini diganti dengan menggunakan ban basah atau ban khusus kondisi hujan. Perbedaan ban basah dengan kering adalah ulirnya untuk memecah air. Kompon dan karet yang dipakai juga lebih lembut dari ban kering.
(BACA JUGA: Posisi Tangki MotoGP Ternyata Tidak di Depan Jok, Lalu di Mana?)
Kedua, per di suspensi depan juga diganti menjadi lebih lembut untuk menghasilkan berat yang memperkuat grip ban di trek. Suspensi belakang pun juga diubah dengan jenis yang lebih lembut. Alasannya sama seperti pada suspensi depan motor.
Lalu bagian pengereman pada motor juga tak luput dari ubahan. Biasanya piringan carkram menggunakan bahan karbo. Namun saat hujan piringan cakram ini diganti dengan bahan baja yang bisa digunakan di berbagai kondisi cuaca.
(BACA JUGA: MotoGP 2018 Digadang-gadang Lebih Seru Dari Musim Tahun Ini)
Terakhir adalah setting electronic control unit atau ECU. Oengiriman daya dari mesin diperhalus serta dilakukan ubahan pada kontrol traksi.
Lebih jelasnya lihat video berikut!
What are the basic modifications made to a #MotoGP bike in order to ride it in wet conditions?
— MotoGP™???? (@MotoGP) December 28, 2017
Find out in the latest 3D animation!???? pic.twitter.com/WwNYBndSPS