Jakarta, Otomania.com – Produk sepeda motor sport saat punya pilihan tipe mesin yakni SOHC dan DOHC. Apa perbedaan, kelebihan, serta kekurangan keduanya?
Terlebih dahulu kita kenalan dengan Single Over Head Camshaft (SOHC). Sistem ini berarti kepala silinder memiliki noken as (camshaft) tunggal yang mengatur dua katup untuk masuk bahan bakar (intake) dan keluar gas buang (exhaust).
Berbeda dengan Double Over Head Camshaft (DOHC) yang terdiri dari dua noken as. Satu camshaft mengatur dua katup intake, sementara lainnya mengatur dua katup sistem buang.
Mana yang harus dipilih biker penggemar motor sport? Di atas kertas DOHC jelas unggul karena ditunjang dengan empat katup. Tapi, tidak selamanya demikian juga.
(Baca Juga: Patokan Waktu dan Kondisi Ganti Oli Mesin)
“Tapi sebenarnya untuk harian tidak ada bedanya antara kedua mesin ini. Keduanya punya plus dan minus,” ucap Koko Adiyaksa, workshop manager Sportisi Motorsport saat ditemui beberapa waktu lalu.
Menurut Koko, untuk penggunaan harian terutama di Jakarta, tidak terlalu memberikan perbedaan. Ini karena kondisi jalan yang ramai dan banyak kemacetan.
DOHC sendiri memang saat ini paling banyak ditawarkan produsen sepeda motor. Alasannya performa lebih maksimal karena masuknya bahan bakar diatur oleh dua katup dan gas buang diatur oleh dua klep yang memberikan tenaga lebih besar.
"Pengiriman" Tenaga
“Kalau cari performa maksimal, DOHC jelas pilihannya. Mesin ini punya power delivery lebih baik,” ucap Koko yang bengkelnya juga kerap melayani permintaan dyno tes untuk pengukuran tenaga motor.
Produsen yang menggunakan mesin tipe SOHC biasanya memberikan tambahan teknologi katup agar mesin mampu menyuplai tenaga di tiap putaran mesin. SOHC sendiri biasanya dipilih karena lebih mudah perawatannya dan lebih irit bahan bakar.
(Baca Juga: Ini Mbahnya Motor Berteknologi Turbo)
Sekarang, pilihan tergantung pada kesukaan biker dan referensi merek, model serta dana yang tersedia.