Otomania.com – Sebuah mobil pasti dilengkapi sebuah alat transfer arus listrik yang disebut dengan aki. Cara kerjanya, mentransfer arus listrik dari aki ke motor starter dan untuk kemudian didistribusikan ke komponen listrik lainnya.
Aki akan sangat begantung dari sebuah dinamo ampere yang berguna untuk charge arus listrik ke aki. Seoongok baterai ini selalu terdapat dua jenis kabel, yaitu kabel yang menempel pada kutub positif dan kutub negatif.
Kabel pada kutub positif berfungsi menghantarkan listrik ke motor starter. selanjutnya untuk proses Start mesin kendaraan dan ke komponen lain.
(BACA JUGA: 3 Gejala Mobil Perlu Spooring Dan Balancing Ulang)
Selain itu kabel positif juga tersambung ke dinamo ampere sebagai proses charge pengisian listrik ke aki. Dinamo ampere memproduksi arus listrik dari proses berputarnya mesin dibantu dengan saft belt dan pully.
Kedua, kabel pada kutub negatif aki yang menghubungkan dari ke sasis atau massa. massa berfungsi sebagai penguat arus.
Kabel aki harus dapat mengalirkan listrik dengan lancar dari terminal aki sampai ke starter dan ke massa. Namun, dalam kabel aki ada hambatan atau resistensi.
Resistensi adalah seberapa sulit listrik mengalir dalam suatu material. Faktor yang menyebabkan tingginya hambatan pada kabel aki tergantung dari material kabel, panjang kabel dan luas penampang kabel.