Otomania.com - Demi mengeruk keuntungan lebih banyak, pedagang mobil bekas kerap "memainkan" odometer, membuat seolah-olah mobil yang akan dijualnya "lebih muda" daripada kondisi asli.
Paling rawan saat ini adalah odometer digital. Komponen ini ternyata justru lebih gampang diakali ketimbang odometer analog yang memutar mundurnya harus dipaksa menggunakan alat yang panjang semacam obeng.
Chief Operating Officer Mobil88 Halomoan Fischer Lumbantoruan mengatakan bahwa ternyata lebih mudah mengakali odometer digital. Jasa untuk mengubahnya dikatakan cuma butuh modal Rp 250.000.
Baca Juga: Begini Caranya Mengenali Mobil Capek
"Uang segitu dinilai ringan jika misalnya penjual bisa untung Rp 5 juta gara-gara mobkas dikira bukan 'mobil capek'. Kalau yang digital, tinggal colok saja ke OBD. Sudah ada software-nya, tinggal pilih nomor cantik,” kata Fischer, di Jakarta, Senin (11/12/2017).
Sulit Memantau
Masalahnya, sulit sekali untuk memantau odometer digital sudah diputar atau belum. Fischer mengatakan bahwa pemantauan akan lebih mudah untuk odometer konvensional.
“Zaman belum digital lebih enak memantaunya. Odometer mekanis itu memutarnya seperti dikorek, pakai obeng. Jadi kalau kita jeli, itu pasti kelihatan bekasnya, entah angkanya geser atau baret,” kata Fischer.
Baca Juga: Cari Mobil Bekas Irit BBM? Ini Beberapa Pilihannya
Satu-satunya cara mengetahui odometer digital pernah diakali menggunakan riwayat servis berkala dari bengkel resmi. Namun, itu pun masih banyak celah pedagang untuk tetap mengakalinya.
Masalahnya yakni jika mobil tidak selalu servis di bengkel resmi. Solusi dari Fischer buat masyarakat, yakni membeli mobkas di tempat terpercaya.